Pemberontakan PKI Pernah Terjadi Jauh Sebelum Indonesia Merdeka, Ini Sejarahnya

Qur'anul Hidayat, Jurnalis
Rabu 20 September 2023 05:08 WIB
Ilustrasi pemberontakan PKI. (Foto: Dok Ist)
Share :

Setelah selesai melakukan pembunuhan keji di malam itu, PKI kembali ke markas mereka di rumah tinggi untuk beristirahat. Setelah melepas lelah, pasukan pemberontak kembali bergerak dengan sasaran Kepala Stasiun Kereta Api Silungkang.

Namun sebelum PKI tiba di lokasi, kepala stasiun sudah melarikan diri dan selamat dari pembunuhan. Mereka lalu meledakkan rumah kepala stasiun dengan dinamit. Sasaran selanjutnya adalah rumah petugas karcis kereta api Hamid gelar Sutan Pemuncak. Hamid dan anaknya yang masih kecil dibunuh.

Selain meledakkan rumah, para pemberontak juga mengahcurkan stasiun kereta, memutus sambungan telepon, dan merusak kawat penghubung kereta api yang menghubungkan Padang Panjang dan Sawah Lunto.

Dari stasiun, para pemberontak menyerang Kepala BOW (Departemen Pekerjaan Umum) Tuan Boentjit Leurs. Lagi-lagi, pembunuhan sangat keji dilakukan oleh para pemberontak. Leurs dibunuh dengan brutal di depan istri dan anaknya.

Sepanjang malam tahun baru itu, PKI membunuh tujuh orang pegawai pemerintah kolonial Belanda, menghancurkan fasilitas umum, dan merampas harta benda para korban.

Pada 1 Januari 1927 pagi, aksi pemberontak telah diketahui kepolisian. Pasukan PKI dikejar dan perang terbuka terjadi. Sebanyak 49 orang pemberontak berhasil ditangkap. Beberapa orang pemberontak tewas dalam pertempuran, dan sebagian lainnya mengalami luka-luka. Jumlah mereka yang ditangkap dan tewas dalam pertempuran terus bertambah.

Namun aksi pembunuhan-pembunuhan oleh PKI masih terjadi. Di Padang Sibusuk, para pemberontak membunuh Kepala Nagari Datuk Sutan Nan Gadang dan mengangkat Kupiah gelar Datuk Bandaro sebagai penggantinya. Pada 2 Januari 1927, ratusan orang berkumpul di pasar Padang Sibusuk. Beberapa orang yang dianggap tidak loyal kepada revolusi ditangkap para pemberontak dan dihukum pancung. Peristiwa itu juga terjadi di Silungkang.

Pada 3 Januari, dua Brigade Militer Belanda dikirim ke Padang Sibusuk untuk mematahkan pemberontakan dengan melakukan penangkapan-penangkapan. Hingga 12 Januari 1927, militer kolonial Belanda telah menangkap sebanyak 1.300 orang. Rata-rata usia mereka yang ditangkap 17-30 tahun. Hingga Februari 1927, jumlah mereka yang ditangkap dan ditahan telah mencapai 4,000 orang. Pemberontakan baru benar-benar dipadamkan pada 28 Februari 1927.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya