Lokasi Genosida Rwanda dan Pemakaman PD II Ditambahkan dalam Situs Warisan Dunia UNESCO

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 22 September 2023 12:01 WIB
Foto: Reuters.
Share :

KIGALI - Tempat peristirahatan bagi lebih dari 800.000 orang yang terbunuh dalam genosida di Rwanda pada 1994 adalah salah satu situs dari tiga benua yang ditambahkan ke daftar Warisan Dunia UNESCO. Keputusan itu diambil di saat badan kebudayaan PBB tersebut mengakhiri moratorium dalam mempertimbangkan situs peringatan penderitaan manusia.

 BACA JUGA:

Situs-situs di Nyamata, Murambi, Gisozi dan Bisesero di Rwanda yang memperingati pembunuhan massal sebagian besar korban Tutsi “baru saja dimasukkan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO”, organisasi tersebut memposting di media sosial pada Rabu, (20/9/2023).

Keempat lokasi di Rwanda memperingati genosida yang menargetkan sebagian besar minoritas Tutsi tetapi juga Hutu moderat yang ditembak, dipukuli atau dibacok sampai mati oleh pemberontak Hutu antara bulan April dan Juli 1994.

“Keputusan bersejarah ini akan membantu menjaga ingatan, melawan penolakan dan memperkuat upaya pencegahan genosida secara global. #NeverAgain,” Juru Bicara Pemerintah Rwanda Yolande Makolo memposting di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Langkah UNESCO ini juga disambut baik oleh Naphthali Ahishakiye, sekretaris eksekutif Ibuka, asosiasi yang mewakili para penyintas genosida.

“Ini akan membuat genosida yang dilakukan di Rwanda terhadap suku Tutsi menjadi lebih dikenal di seluruh dunia,” katanya kepada kantor berita AFP di Kigali.

Yang juga termasuk dalam daftar tersebut adalah kuburan Perang Dunia I di Belgia dan Prancis, serta bekas pusat penyiksaan di Argentina.

Sejauh ini, kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau di Polandia dan Monumen Perdamaian Hiroshima di Jepang adalah satu-satunya situs peringatan yang masuk dalam daftar Warisan Dunia yang diawasi ketat oleh badan kebudayaan PBB.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya