UTAH - Sampel debu dari "batuan paling berbahaya di Tata Surya" telah dibawa ke Bumi. Badan antariksa Amerika Serikat (NASA), mendaratkan materi tersebut di dalam kapsul yang turun di Gurun Barat negara bagian Utah, Amerika Serkikat (AS).
Sampel tersebut diambil dari permukaan asteroid Bennu pada 2020 oleh pesawat ruang angkasa Osiris-Rex.
NASA ingin mempelajari lebih lanjut tentang objek pegunungan tersebut, salah satu alasannya adalah karena objek tersebut mempunyai peluang besar untuk menghantam planet kita dalam 300 tahun ke depan.
Namun lebih dari itu, sampel tersebut kemungkinan besar akan memberikan wawasan baru mengenai pembentukan Tata Surya 4,6 miliar tahun yang lalu dan bahkan mungkin bagaimana kehidupan dimulai di dunia kita.
Kegembiraan terlihat ketika tim Osiris-Rex melihat kapsul mereka dengan kamera jarak jauh.
Pendaratan di lahan gurun milik Departemen Pertahanan dikonfirmasi NASA pada pukul 10:52 waktu setempat (14:52 GMT).
Kontainer seukuran ban mobil itu meluncur ke atmosfer di Amerika Serikat bagian barat dengan kecepatan lebih dari 12km/s (27.000mph). Sebuah pelindung panas dan parasut memperlambat penurunannya dan menjatuhkannya dengan lembut ke tanah terlarang.