Tiongkok mendukung klaim ekspansifnya dengan pembangunan pulau dan patroli angkatan laut.
Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya tidak memihak dalam sengketa wilayah, namun telah mengirim kapal dan pesawat militer ke dekat pulau-pulau yang disengketakan dalam apa yang disebutnya operasi “kebebasan navigasi”.
Beijing merebut Scarborough Shoal pada 2012 dan memaksa nelayan dari Filipina melakukan perjalanan lebih jauh untuk mendapatkan tangkapan yang lebih kecil.
Hal ini kemudian memungkinkan Filipina untuk menangkap ikan di dekatnya ketika hubungan membaik di bawah pemerintahan mantan Presiden Rodrigo Duterte.
Namun, ketegangan meningkat sejak Ferdinand Marcos Jr menjadi presiden tahun lalu.
Presiden Marcos Jr memulihkan hubungan keamanan dengan AS dan pada awal tahun 2023 memberikan akses yang lebih luas kepada pasukan AS ke pangkalan militer Filipina.
Hal ini membuat marah Tiongkok karena kehadiran AS yang lebih besar di Filipina memberi Washington aliansi yang membentang dari Korea Selatan dan Jepang di utara hingga Australia di selatan.
(Susi Susanti)