Namun saat hendak ditarik ke atas, jenazah terjepit jenazah lain, sehingga tidak bisa ditarik. Petugas kemudian memutuskan mengikat dua jenazah dan menariknya sekaligus.
“Setelah berhasil diangkat didapati jenazah Mayjen TNI S. Parman dan Mayjen TNI Suprapto dalam keadaan terikat”.
BACA JUGA:
Selanjutnya, pada pukul 12.55 WIB, yang berhasil diangkat adalah jenazah Mayjen TNI MT. Haryono dan Brigjen TNI Sutojo. Pada pukul 13.20 WIB, giliran jenazah Letjen TNI Ahmad Yani berhasil diangkat dari Lubang Buaya.
Total enam jenazah telah berhasil diangkat. Sumur Lubang Buaya sekilas terlihat sudah kosong. Untuk memastikan itu, pada pukul 13.40 WIB, Kapten (Mar) Winanto diperintah untuk masuk ke dalam sumur melakukan pengecekan.
Penyisiran membuahkan hasil. Ternyata di dalam Lubang Buaya masih ada satu jenazah, yakni setelah diangkat teridentifikasi sebagai Brigjen TNI D.I Panjaitan.
BACA JUGA:
Posisi semua jenazah di dalam Lubang Buaya diketahui terjungkir, yakni kepala di bawah dan kaki di atas. Secara umum kondisinya sudah menggembung, busuk, pecah-pecah dan mengeluarkan cairan.
Catatan medis menyebut, pada semua jenazah terdapat luka bekas tembakan dan beberapa luka bekas pukulan. Ada juga jenazah yang terikat satu sama lain, yakni Mayjen TNI S.Parman dan Mayjen TNI Suprapto.
“Seluruh jenazah kemudian dimasukkan ke dalam peti dan dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk disemayamkan”.
Peristiwa G30S membuat pimpinan, kader dan seluruh simpatisan PKI diburu dan ditangkap. Ketua CC PKI DN Aidit, Njoto dan Letkol Untung Sutopo dieksekusi mati. Pada 12 Maret 1966 PKI resmi dibubarkan sekaligus dinyatakan sebagai partai terlarang.
(Nanda Aria)