Separuh Penduduk Nagorno-Karabakh Telah Mengungsi ke Armenia, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 28 September 2023 19:40 WIB
Banyak warga meninggalkan Nargorno-Karabkah untuk mengungsi ke Armenia (Foto: AP)
Share :

Aliyev mengklaim bahwa hak-hak warga Armenia Karabakh “akan terjamin.

Namun Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan dan pakar internasional telah berulang kali memperingatkan risiko pembersihan etnis.

Pashinyan mengatakan dalam pidatonya pada Minggu (24/9/2023) bahwa pemerintahnya “akan menyambut saudara dan saudari kita di Nagorno-Karabakh ke Republik Armenia dengan segala perhatian.”

Namun seberapa siap Armenia – negara berpenduduk sekitar 2,8 juta orang – untuk menampung hingga 120.000 pendatang dari Nagorno-Karabakh masih belum jelas.

Sekitar 50.000 orang telah melintasi perbatasan pada Rabu (27/9/2023) pagi, tiba di kamp pengungsi sementara yang didirikan di kota perbatasan Goris dan Kornidzor. Saat berkunjung ke Armenia, Kepala Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Samantha Power memperingatkan mereka yang datang menderita “kekurangan gizi parah.”

Nonna Poghosyan, Koordinator Program American University of Armenia di Stepanakert, mengatakan kepada CNN bahwa keluarganya akhir pekan ini menyadari bahwa lebih aman pergi daripada tetap tinggal. Dia menghabiskan Senin (25/9/2023) paginya untuk melihat berapa banyak barang milik keluarganya yang bisa mereka masukkan ke dalam mobil mereka.

Dia mengatakan anak kembarnya yang berusia sembilan tahun telah mengucapkan selamat tinggal pada rumah mereka.

“Mereka mengambil spidol, lalu pergi ke kamar masing-masing, dan melukis di dinding. Mereka menggambar gereja, salib, beberapa kata, seperti 'Artsakh, kami mencintaimu. Kami tidak akan pernah melupakanmu. Kami tidak ingin kehilangan Anda, ibu pertiwi kami,'” ungkapnya.

Seperti diketahui, Nagorno-Karabakh telah diblokade sejak Desember 2022, ketika para aktivis yang didukung Azerbaijan mendirikan pos pemeriksaan militer di koridor Lachin – satu-satunya jalan yang menghubungkan daerah kantong yang terkurung daratan itu ke Armenia.

Blokade tersebut mencegah impor makanan, bahan bakar, dan obat-obatan ke Nagorno-Karabakh, sehingga memicu kekhawatiran bahwa penduduk akan kelaparan. Warga mengatakan kepada CNN sebelum serangan terbaru dimulai bahwa mereka harus mengantri berjam-jam untuk mendapatkan jatah roti harian mereka. Blokade dicabut pekan lalu, sehingga warga bisa mengungsi.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya