JAKARTA - Sosok Joko Tingkir, mungkin sebagian orang sudah mengenalnya, orang terutama bagi masyarakat Jawa Tengah. Namun sedikit yang tahu siapa sebenarnya sosok Joko Tingkir ini.
Joko Tingkir atau dalam tradisi Jawa dikenal dengan nama Mas Karèbèt merupakan pendiri sekaligus raja atau Sultan pertama dari kesultanan atau Kerajaan Pajang tahun 1568-1582 dengan gelar kerajaan Sultan Adiwijaya atau Hadiwijaya.
Tak hanya berkuasa, tetapi Joko Tingkir juga dikenal memiliki kemampuan yang sakti mandraguna.
Kebo Kenangan atau Ki Ageng Pengging yang merupakan ayah Joko Tingkir menggelar pertunjukkan wayang yang dalangnya adalah Ki Ageng Tingkir.
Sepeninggal ibunda Joko Tingkir, ia kemudian dibesarkan dan diangkat anak oleh janda Ki Ageng Tingkir. Sejak saat itulah ia dikenal dengan nama Jaka atau Joko Tingkir dan tumbuh sebagai pemuda tangguh
Kesaktian dari Joko Tingkir tak terlepas dari pusaka berupa ikat pinggang (timang) Kyai Bajulgiling yang diberikan oleh sang guru, Ki Buyut Banyubiru atau Ki Kebo Kanigoro.
Karena konon katanya, timang tersebut terbuat dari bijih baja murni yang diambil dari dalam gumpalan magma lahar Gunung Merapi dan kulit buaya. Di mana dengan kekuatan gaibnya, bijih baja murni itu oleh Ki Banyubiru dibuat menjadi pusaka.
Kekuatan yang dimiliki dari ikat pinggang tersebut adalah kebal dari segala macam senjata tajam dan ditakuti semua binatang buas. Ditambah kekuatan rajah berkekuatan gaib yang diguratkan Ki Banyubiru di seputar timang berkulit buaya
Masa itu, Joko Tingkir berguru kepada Ki Ageng Selo, dan Sunan Kalijaga, Joko Tingkir diminta untuk mengabdi ke Keraton Demak Bintoro, dan di sinilah ia melamar sebagai pengawal pribadi.
Keberhasilannya meloncati kolam masjid tanpa sengaja, justru malah diketahui Sultan dan para pengiringnya memperlihatkan bahwa dialah orang yang tepat sebagai pengawal.
Karena kepandaiannya menarik hati dan simpati Raja Demak Trenggono ia pun diangkat menjadi kepala prajurit, suatu hari ia ditugaskan untuk menyeleksi penerimaan prajurit baru.
Di antara beberapa calon prajurit tersebut ada yang angkuh, ketika gilirannya diseleksi ia malah menantang Joko Tingkir untuk menjajal kesaktiannya. Hal tersebut yang kemudian menyulut emosi Joko Tingkir, Dadungawuk ditusuk dengan Sadak Kinang atau tusuk konde yang menembus jantungnya.