Dua Ledakan Guncang Ibu Kota Turki, Serangan Bom Pertama di Ankara Sejak 2016

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 01 Oktober 2023 16:54 WIB
Foto: Reuters.
Share :

ANKARA - Pemerintah Turki pada Minggu, (1/10/2023) mengatakan dua teroris melakukan serangan bom di depan gedung Kementerian Dalam Negeri di Ankara, menambahkan salah satu dari mereka tewas dalam ledakan tersebut dan yang lainnya "dinetralkan" oleh pihak berwenang di sana.

 BACA JUGA:

Media Turki sebelumnya melaporkan ledakan yang terdengar di dekat gedung parlemen dan kementerian di Ankara. Gambar-gambar yang ditayangkan lembaga penyiaran menunjukkan puing-puing berserakan di jalan di dekatnya.

Ledakan ini merupakan yang pertama di Ankara sejak 2016, dan terjadi pada hari parlemen akan membuka sidang baru.

Rekaman Reuters menunjukkan tentara, ambulans, truk pemadam kebakaran, dan kendaraan lapis baja berkumpul di kementerian dekat pusat ibu kota Turki.

Ali Yerlikaya, menteri dalam negeri, mengatakan di platform media sosial X bahwa dua petugas polisi terluka ringan dalam insiden pada pukul 9:30 pagi.

“Dua orang teroris datang dengan kendaraan niaga ringan di depan pintu masuk Direktorat Jenderal Keamanan Kementerian Dalam Negeri kita dan melakukan serangan bom,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa salah satu dari mereka meledakkan dirinya dan yang lainnya “dinetralisir”, yang biasanya berarti terbunuh. “Perjuangan kami akan terus berlanjut hingga teroris terakhir dinetralkan,” tulis Yerlikaya sebagaimana dilansir Reuters.

Polisi juga mengumumkan bahwa mereka akan melakukan ledakan terkendali untuk "insiden paket mencurigakan" di wilayah lain di Ankara.

Pihak berwenang tidak mengidentifikasi kelompok militan tertentu.

Ledakan itu terjadi hampir setahun setelah enam orang tewas dan 81 luka-luka dalam ledakan di jalan pejalan kaki yang sibuk di pusat kota Istanbul. Turki menyalahkan militan Kurdi atas hal tersebut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya