WASHINGTON DC – Anggota DPR Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Jamaal Bowman pada Minggu, (1/10/2023), tengah diselidiki setelah membunyikan alarm kebakaran di kompleks Gedung Capitol. Kejadian ini terjadi saat partainya berusaha menunda pemungutan suara penting, yang mengakibatkan evakuasi gedung kantor Kongres.
Gambar yang dirilis oleh Kepolisian Capitol pada Sabtu, (30/9/2023) menunjukkan Bowman, yang mewakili sebagian kota New York dan wilayah sekitarnya, mengaktifkan alarm kebakaran di dekat pintu keluar gedung perkantoran yang digunakan oleh kantor Kongres.
Dilansir dari Reuters, pihak kepolisian dan Komite Administrasi DPR sedang melakukan penyelidikan terhadap insiden ini. Komite Administrasi DPR adalah sebuah panel kongres yang dikendalikan oleh Partai Republik dan beroperasi di luar gedung DPR.
Bowman, dalam sebuah pernyataan, mengakui telah memicu alarm kebakaran, yang menurutnya merupakan tindakan yang disesalinya. Namun, dia membantah bahwa dia melakukannya dengan tujuan untuk menunda pemungutan suara, seperti yang ditegaskan oleh beberapa anggota Partai Republik.
DPR seharusnya melakukan pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang bipartisan yang bertujuan untuk menjaga pemerintahan tetap beroperasi selama 45 hari dan menghindari penutupan pemerintahan.
Rancangan undang-Undang ini akhirnya disetujui dengan dukungan hampir seluruh anggota Partai Demokrat. Namun, saat ini, Partai Demokrat tengah berupaya untuk memperlambat proses pembacaan rancangan undang-undang tersebut. Rancangan undang-undang ini baru saja diumumkan oleh Ketua DPR dari Partai Republik, Kevin McCarthy.
Dalam pernyataannya yang diunggah di platform X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Bowman mengatakan bahwa "Hari ini, ketika saya berusaha untuk segera memberikan suara, saya sampai pada sebuah pintu yang biasanya digunakan untuk pemungutan suara, tetapi pada hari itu, pintu tersebut tidak terbuka."
"Saya malu untuk mengakui bahwa saya mengaktifkan alarm kebakaran, karena mengira alarm kebakaran akan membuka pintu. Saya dengan tulus meminta maaf atas kebingungan yang telah terjadi."
Beberapa anggota DPR dari Partai Republik telah menyerukan agar Bowman mengundurkan diri, meskipun kemungkinan langkah tersebut akan sulit diwujudkan, terutama mengingat bahwa beberapa anggota DPR saat ini tengah menghadapi masalah hukum dan etika yang lebih serius.
(Rahman Asmardika)