“Kalau banyak orang pinter datang ke indonesia jangan anggap sebagai saingan. Tapi lebih kepada satu unsur yang memeprkuat. Dengan talent yang bagus berinteraksi dengan orang-orang kita yang juga haus untuk mendapat pengetahuan, otomatis dapat ekosistem yang baik (akan terbentuk),” imbuhnya.
Namun, Silmy memberikan catatan bahwa warga negara asing (WNA) yang bekerja di Indonesia tidak mengambil sektor umum yang bisa dikerjakan orang Indonesia. Sehingga, hal itu tidak mengambil kesempatan dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.
BACA JUGA:
“Mereka boleh kerja. Mereka tidak dilarang, karena kita butuh good quality travelers. Yang bahaya kalau mereka masuk ke wilayah yang mana itu sektor yang umum yang sebenarnya bisa dilakukan orang Indonesia yang mengurangi supply and demand,” tegas Silmy.
(Furqon Al Fauzi)