JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut tidak ada kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Indonesia yang melintas ke Malaysia, bahkan Singapura.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Malaysia Wan Abdul Latiff Wan Jaffar mengatakan kasus karhutla di Indonesia memperburuk polusi udara di pantai barat negara itu dan di wilayah Sarawak.
Menanggapi pernyataan itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan dari pantauan The ASEAN Specialised Meteorological Centre (ASMC) atau laman bersama negara-negara ASEAN untuk memantau asap lintas batas, bahwa tidak ada asap karhutla yang melintas ke wilayah Malaysia ataupun Singapura.
“Kalau kita lihat dari data yang sama, kita pegang bersama data-data yang sama-sama bisa kita pantau lintas ASEAN, jadi kita memiliki satu laman bersama pemantauan asap lintas batas ASMC itu sama sekali tidak ada asap akibat karhutla yang melintas wilayah, jangankan ke Malaysia ya, ke Singapura pun tidak,” tegas Aam sapaan akrab Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (6/9/2023).
Meski begitu, Aam mengungkapkan pada minggu terakhir bulan September terjadi peningkatan jumlah titik api atau hotspot di wilayah Indonesia, kecuali Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
“Memang dalam minggu terakhir bulan September itu terjadi peningkatan jumlah titik panas di 5 provinsi, kecuali Kalimantan Barat, kecuali Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Malaysia, di pulau Kalimantan. Rata-rata memang ada peningkatan titik api yang kita pantau di minggu terakhir September,” tuturnya.