Menurut data resmi, Taiwan adalah mitra dagang terbesar ke-10 dari Indonesia. Volume perdagangan bilateral kedua negara mencapai USD14,5 miliar pada tahun lalu, dengan peningkatan luar biasa sebesar 37% dari 2021.
Adapun untuk penanaman modal, yakni penanaman modal asing langsung dari Taiwan ke Indonesia, tahun lalu mencapai USD$236 juta, yang menjadikan Taiwan sebagai negara investor asing terbesar ke-14 di Indonesia. Jika termasuk investasi tidak langsung melalui negara ketiga, Taiwan akan menjadi salah satu dari lima investor teratas Indonesia. Lebih penting lagi, perusahaan milik Taiwan di Indonesia juga menciptakan ribuan lapangan kerja.
“Didorong oleh New Southbound Policy, kedua negara kita menjadi mitra pembangunan yang hebat sehingga menghasilkan hubungan antarmasyarakat yang erat dalam berbagai aspek. Jika Anda berkesempatan mengunjungi Taiwan baru-baru ini, Anda akan melihat Taiwan menjadi tuan rumah bagi diaspora ASEAN yang sangat besar, sebagian besar orang Indonesia,” ungkapnya.
Saat ini, ada sekitar 400 ribu warga negara Indonesia yang bekerja, belajar, dan tinggal di Taiwan. Di sisi lain, ada 20 ribu warga Taiwan yang menjalankan bisnis di Indonesia.
“Jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Taiwan mencapai 728 ribu dan sepertiganya ialah orang Indonesia. Teman-teman Indonesia yang bekerja dan tinggal di Taiwan berkontribusi banyak terhadap masyarakat kami dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kami. Kami bersyukur untuk itu,” ujarnya.
Di bidang pendidikan, saat ini terdapat lebih dari 16.600 pelajar Indonesia yang sedang mengejar gelar tinggi di Taiwan. Indonesia menjadi negara penyumbang pelajar asing terbesar kedua untuk Taiwan. “Kami terus mendorong semakin banyak masyarakat Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Taiwan sebagaimana banyak alumni Taiwan terbukti menjadi saluran kerja sama dan pertukaran di antara kedua negara,” paparnya.
Dipandu the New Southbound Policy, Taiwan juga menjalankan kebijakan yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB.