TETO Rayakan Hari Nasional Taiwan ke-112, Puji Kerja Sama Semakin Erat dengan RI

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 10 Oktober 2023 07:45 WIB
TETO merayakan Hari Nasional Taiwan ke-112 di Jakarta (Foto: TETO Taiwan)
Share :

“Izinkan saya memberi tahu Anda dengan contoh-contoh berikut. Di bidang pertanian, Taiwan memiliki sejarah kerja sama panjang dengan Indonesia yang dapat di­telusuri kembali ke tahun 1976. Selama 47 tahun terakhir, Taiwan Technical Mission (TTM), bekerja sama dengan pemerintah dan swasta di Indonesia, melaksanakan banyak inisiatif dan proyek berharga di Indonesia, meliputi Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, dan Sumatra,” terangnya.

“Saya bangga karena banyak petani Indonesia yang merasakan manfaat besar program kerja sama ini, seperti peningkatan mutu dan hasil panen padi, sayuran, dan tanaman lainnya dengan bantuan TTM,” lanjutntya.

“Dalam hal pengembangan ibu kota baru Nusantara, saya memimpin delegasi bisnis Taiwan mengunjungi Kalimantan Timur pada Agustus tahun ini. Kami mendorong para pelaku usaha untuk terus menjajaki peluang kerja sama saling menguntungkan dalam membantu Indonesia membangun ibu kota baru yang berkelanjutan,” tambahnya.

Apalagi, Indonesia dinilai sedang ber­upaya mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (EV) dalam negeri. Perusahaan Taiwan, Hon Hai Precision, bekerja sama dengan Indika Energy dari Indonesia, diharapkan segera berinvestasi di industri kendaraan listrik di sini. Semoga kerja sama joint venture ini dapat segera terealisasi dan diwujudkan di Indonesia.

Dalam aspek bantuan kemanusiaan, TETO juga telah mengadakan rangkaian bantuan kemanusiaan pascagempa Cianjur pada November 2022. Termasuk memberikan bantuan sembako dan rekonstruksi bangunan taman kanak-kanak.

Di sisi lain, pandemi covid-19 dan perang Rusia-Ukraina memberikan pelajaran berharga kepada kita, yakni krisis zaman modern yang tidak ada batasnya. Seperti Tiongkok berupaya menciptakan kenormalan baru di kawasan dengan meningkatkan ketegasannya di Selat Taiwan, Laut China Timur, dan Laut China Selatan. Faktanya, memang mengancam perdamaian dan stabilitas di dalam dan sekitar kawasan.

Baru-baru ini, peta yang baru diterbitkan Tiongkok semakin meng­ungkap ambisi ekspansionisnya, serta mengabaikan hukum internasional dan tatanan internasional yang berdasarkan aturan.

Taiwan memproduksi sekitar 70% produk semikonduktor dunia dan 92% di antaranya yang paling canggih. Selain itu, 50% komoditas global melewati Selat Taiwan setiap hari. Konflik militer di sekitar Selat Taiwan­ dapat menyebabkan bencana ekstrem bagi seluruh dunia.

Peningkatan eksalasi yang diciptakan Tiongkok di kawasan ini telah menjadi sorotan bagi kepentingan strategis Taiwan di Pasifik Barat, serta peran pentingnya dalam pelayaran global dan produksi semikonduktor.

“Taiwan berada di garis depan demokrasi untuk melawan ekspansionisme otoriter dan merupakan mitra penting dalam membangun rantai pasokan yang demokratis. Ini bukti bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan adalah kepentingan semua negara,” ungkapnya.

“Perdamaian, rasa saling percaya, nilai-nilai demokrasi bersama, serta penghormatan terhadap kebebasan, hak asasi manusia, dan supremasi hukum adalah fondasi dari pertumbuhan hubungan Taiwan-Indonesia. Untuk menjaga perdamaian regi­onal, kita sudah lama menghargai dan menjunjung nilai-nilai demokrasi bersama, kita harus mengambil sikap tegas menghadapi tantangan di depan kita. Seperti yang dikatakan Presiden Jokowi, harus berani dan bernyali,” pungkasnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya