Nasib WNI di Palestina, Begini Kemungkinan Evakuasinya

Hafid Fuad, Jurnalis
Rabu 11 Oktober 2023 23:54 WIB
Ilustrasi untuk nasib WNI di Palestina usai serangan Israel (Foto: VOA)
Share :

JAKARTA- Serangan brutal Israel saat ini masih memiliki tanda tanya besar mengenai nasib WNI di Palestina yang kian terancam. Terlebih kondisi Jalur Gaza dan Tepi Barat diperkirakan akan hancur lebur usai dihujani rudal dengan membabi-buta.

 BACA JUGA:

Para WNI yang berada di Palestina akan sangat terancam karena infrastruktur dasar akan sangat langka untuk kehidupan yang layak. Akan dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk menyediakan kembali infrastruktur penunjang kehidupan masyarakat di Palestina.

Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (11/10/2023), pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) masih menyiapkan rencana kontigensi untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah Palestina.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, sebelumnya sudah menjelaskan strategi yang akan dijalankan untuk menyelamatkan warga Indonesia di sana.

Pihak Kemlu mengupayakan kerjasama dengan tiga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang terdekat dari wilayah Palestina yakni KBRI Yordania, KBRI Mesir dan KBRI Lebanon.

Ketiga perwakilan tersebut akan menjadi garda terdepan dalam memonitor situasi di Palestina dan juga menyusun protokol penyelamatan yang harus dilakukan. Bahkan, tidak hanya WNI di Palestina, namun pemerintah juga terus melacak ratusan WNI yang sedang berada di Israel.

Pihak Kemenlu juga sudah meminta WNI agar meninggalkan wilayah Israel dan Palestina usai konflik kembali pecah di dua negara tersebut.

Dengan kondisi seperti sekarang ini pihak Kemenlu juga meminta WNI untuk membatalkan rencana kunjungan kedua negara tersebut. Khususnya bagi yang sudah merencanakan perjalanan dari sebelumnya.

Dalam hal strategi evakuasi dari Palestina, Kemenlu harus mengakui terdapat situasi keamanan yang sangat kompleks di lapangan. Kondisinya sangat bervariasi dengan lokasi yang berbeda-beda, baik di Palestina maupun Israel.

Salah satu faktor yang mempersulit rencana evakuasi adalah dengan ditutupnya Rafah, yakni perbatasan Gaza dan Mesir. Jalur tersebut biasa menjadi satu-satunya pintu masuk yang tidak dikendalikan oleh Israel. Namun sekarang harus ditutup terutama setelah hujan hantaman dari serangan udara Israel.

Rafah adalah satu-satunya titik penyeberangan ke Sinai, Mesir, bagi 2,3 juta penduduk Gaza. Sisa wilayah Gaza sepanjang 40 kilometer dikelilingi oleh Israel dan lautan. Sehingga perjalanan orang dan barang dikontrol secara ketat di bawah blokade Gaza yang diberlakukan oleh Mesir dan Israel.

Kemenlu menyampaikan berdasarkan catatan data terakhir, ada 45 warga negara Indonesia (WNI) tengah berada di Palestina, di mana 10 orang berada di Gaza, dan 35 lainnya di wilayah Tepi Barat. Selain itu juga terdapat 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel saat konflik pecah.

Kemenlu juga menyampaikan meski perang sedang berkecamuk di Gaza, Palestina terkait Hamas dan Israel, tak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan perang terbuka terhadap Hamas di Palestina. Jumlah korban tewas akibat konflik bersenjata antara Israel dan Hamas sejak 7 Oktober 2023, terus bertambah.

(Hafid Fuad)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya