Diperingatkan Mesir, Israel Tahu Tentang Rencana Hamas Beberapa Hari Sebelum Serangan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 12 Oktober 2023 07:18 WIB
Foto: Reuters.
Share :

WASHINGTON - Israel diperingatkan oleh Mesir mengenai potensi eskalasi kekerasan tiga hari sebelum serangan mematikan lintas perbatasan yang dilakukan kelompok Palestina, Hamas, kata ketua panel kongres Amerika Serikat (AS).

Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS Michael McCaul mengatakan kepada wartawan tentang dugaan peringatan tersebut. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan laporan tersebut sebagai “benar-benar salah”.

Badan intelijen Israel berada di bawah pengawasan ketat atas kegagalan mereka mencegah serangan paling mematikan yang dilakukan militan Palestina dalam 75 tahun sejarah Israel.

“Kami tahu bahwa Mesir telah memperingatkan Israel tiga hari sebelumnya bahwa kejadian seperti ini bisa terjadi,” kata McCaul kepada wartawan setelah pengarahan intelijen tertutup pada Rabu, (11/10/2023) kepada anggota parlemen tentang krisis di Timur Tengah, menurut kantor berita AFP.

“Saya tidak ingin terlalu merahasiakan hal ini, namun sebuah peringatan telah diberikan,” tambah politisi Partai Republik asal Texas itu. "Saya pikir pertanyaannya adalah pada tingkat apa."

Seorang pejabat intelijen Mesir mengatakan kepada kantor berita Associated Press pekan ini bahwa Kairo telah berulang kali memperingatkan Israel bahwa “sesuatu yang besar” sedang direncanakan di Gaza.

"Kami telah memperingatkan mereka bahwa ledakan situasi akan terjadi, dan akan segera terjadi, dan ini akan menjadi besar. Namun mereka meremehkan peringatan tersebut," kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, sebagaimana dilansir BBC.

Pejabat Kairo mengatakan para pejabat Israel meremehkan ancaman dari Gaza, dan malah berfokus pada Tepi Barat.

Menurut Financial Times, mengutip dua pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui masalah ini, tidak ada informasi intelijen mengenai serangan tertentu.

Pada Rabu, Netanyahu menggambarkan setiap dugaan bahwa Israel telah menerima peringatan khusus sebelum serangan mematikan tersebut sebagai “berita yang sepenuhnya palsu”.

Mesir – yang mengontrol siapa saja yang melintasi perbatasannya dengan Gaza – sering menjadi mediator antara Israel dan Hamas.

Lebih dari 1.500 militan menyerbu penghalang keamanan Gaza dalam serangan darat, udara dan laut yang terkoordinasi pada Sabtu, (7/10/2023).

Korban tewas di Israel akibat serangan Hamas telah mencapai 1.200 orang. Lebih dari 1.000 orang tewas akibat serangan udara Israel di Gaza.

Israel telah menggempur sasaran Hamas di Gaza sebagai tanggapannya, sementara penduduk di wilayah tersebut mengatakan mereka tidak memiliki listrik setelah satu-satunya pembangkit listrik mereka kehabisan bahan bakar.

Hamas, sementara itu, mengutuk pernyataan Presiden AS Joe Biden pada Selasa, (10/10/2023) yang mengatakan Israel memiliki kewajiban untuk menanggapi serangan tersebut, yang disebutnya sebagai “tindakan jahat”.

Kelompok Palestina mengatakan pernyataan Biden “menghasut” dan bertujuan untuk meningkatkan ketegangan di Jalur Gaza.

Setelah serangan Hamas, AS mengumumkan akan memindahkan kapal induk, kapal, dan jet ke Mediterania timur, dan juga akan memberi Israel peralatan dan amunisi tambahan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya