Hamas Sambut Baik Tawaran Rusia untuk Lakukan Mediasi di Perang Israel dan Memuji Posisi Putin

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 14 Oktober 2023 16:10 WIB
Hamas sambut baik tawaran Rusia untuk lakukan mediasi di perang Israel (Foto: Reuters)
Share :

GAZA - Hamas, kelompok Islam yang menguasai Gaza, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (14/10/2023) pagi waktu setempat bahwa mereka menyambut baik usaha tak kenal lelah Rusia yang bertujuan menghentikan agresi Israel terhadap wilayah tersebut.

“[Kami] menghargai posisi Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai agresi Zionis yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami dan penolakannya terhadap pengepungan Gaza, pemotongan pasokan bantuan, dan penargetan warga sipil yang aman di sana,” bunyi pernyataan itu, dikutip BBC.

Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak kedua belah pihak dalam pertempuran antara Israel dan Hamas untuk "meminimalkan atau mengurangi hingga nol" korban sipil.

Komentarnya muncul ketika Rusia melanjutkan kampanye perang yang kejam terhadap Ukraina dan sedang diselidiki oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas kejahatan terhadap kemanusiaan. Kasus tersebut mencakup, antara lain, tuduhan menargetkan warga sipil.

Selain komentar Putin, utusan Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengedarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata pada Jumat (13/10/2023).

Israel telah memerintahkan “pengepungan total” di jalur Gaza yang padat. Termasuk menghentikan pasokan listrik, makanan, air, dan bahan bakar dan juga membombardir wilayah padat penduduk sebagai pembalasan atas serangan teror Hamas yang menghancurkan Sabtu (7/10/2023).

Menurut kementerian kesehatan, setidaknya 1.900 warga Palestina telah tewas akibat penembakan yang hampir terus-menerus di Gaza, termasuk jurnalis, petugas medis, dan warga sipil lainnya. Korban tewas termasuk 614 anak-anak dan 370 wanita.

Kementerian Kesehatan Palestina menuduh pasukan Israel menargetkan dan membunuh personel medis dan ambulans selama misi kemanusiaan mereka untuk mengevakuasi korban agresi.

Menurut kementerian Palestina, setidaknya 15 fasilitas kesehatan rusak dan 23 ambulans hancur dalam serangan udara pada Jumat (13/10/2023).

Sebuah video dramatis yang diposting di halaman Facebook kementerian di Gaza menangkap momen sebuah ambulans diguncang oleh ledakan ketika berusaha melarikan diri dari lokasi kekacauan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya