Ribuan warga Palestina melarikan diri dari bagian utara Jalur Gaza pada Sabtu dari jalur serangan darat Israel yang diperkirakan akan terjadi, sementara Israel menggempur daerah tersebut dengan lebih banyak serangan udara dan mengatakan pihaknya tetap membuka dua jalan agar orang-orang dapat melarikan diri.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan warga Palestina akan “tetap tinggal di tanah kami” bahkan ketika satu juta warga Gaza dilaporkan meninggalkan rumah mereka sejak Israel memulai pemboman.
Serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober telah membawa wilayah tersebut ke dalam krisis baru ketika para pemimpin Israel yang marah bersiap untuk merespons dengan kekuatan yang menghancurkan.
“Tentara dan batalyon IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dikerahkan di seluruh negeri dan meningkatkan kesiapan operasional untuk tahap perang selanjutnya, dengan penekanan pada operasi darat yang signifikan,” kata militer dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Reuters.
Ia menambahkan bahwa serangan tersebut akan mencakup serangan udara, laut dan darat serta mencakup “arena pertempuran yang diperluas,” tanpa menjelaskan lebih lanjut.