Pada Jumat, (13/10/2023) militer Israel mengatakan kepada penduduk di bagian utara Jalur Gaza, yang mencakup pemukiman terbesar di wilayah tersebut, Kota Gaza, untuk segera pindah ke selatan. Pada Sabtu, pihaknya mengatakan akan menjamin keselamatan warga Palestina yang mengungsi di dua jalan utama hingga pukul 16.00 waktu setempat. Ketika tenggat waktu berlalu, pasukan berkumpul di sekitar Gaza.
Hamas telah meminta masyarakat untuk tidak pergi dan mengatakan jalan keluar tidak aman. Dikatakan bahwa puluhan orang tewas dalam serangan terhadap mobil dan truk yang membawa pengungsi pada Jumat, yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Reuters. Israel mengatakan Hamas mencegah orang-orang meninggalkan negaranya untuk menggunakan mereka sebagai tameng hidup, namun hal ini dibantah oleh Hamas.
Di salah satu lingkungan Kota Gaza yang diperintahkan Israel untuk dievakuasi, bom yang ditembakkan dari pesawat tempur menghantam beberapa rumah pada malam hari, kata warga.
"Kami mengalami malam yang mengerikan. Israel menghukum kami karena tidak ingin meninggalkan rumah kami. Apakah ada kebrutalan yang lebih buruk dari ini?" kata seorang ayah tiga anak melalui telepon dari rumah sakit tempat dia berlindung, menolak menyebutkan namanya karena takut akan pembalasan.