AMMAN/BEIRUT - Seruan untuk koridor kemanusiaan atau rute pelarian bagi warga Palestina dari Gaza ketika konflik antara Israel dan Hamas meningkat telah menuai reaksi blak-blakan dari negara-negara tetangga di Arab.
Mesir, satu-satunya negara Arab yang berbagi perbatasan dengan Gaza, dan Yordania, yang terletak di sebelah Tepi Barat yang diduduki Israel, keduanya telah memperingatkan warga Palestina agar tidak dipaksa meninggalkan tanah mereka.
Hal ini mencerminkan ketakutan mendalam Arab bahwa perang terbaru Israel dengan Hamas di Gaza dapat memicu gelombang baru pengungsian permanen dari tanah tempat warga Palestina ingin membangun negara di masa depan.
“Ini adalah tujuan dari semua tujuan, tujuan seluruh bangsa Arab,” kata Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Kamis, (12/10/2023). “Penting bagi rakyat (Palestina) untuk tetap teguh dan hadir di tanah mereka.”
Bagi warga Palestina, gagasan untuk meninggalkan atau diusir dari wilayah yang mereka inginkan untuk membentuk sebuah negara memiliki kesamaan dengan “Nakba”, atau “malapetaka”, ketika banyak warga Palestina melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah mereka selama perang 1948 yang menyertai pembentukan Israel.