Taliban Hadiri Pertemuan Belt and Road Forum China

Assyifa Eka Putri, Jurnalis
Senin 16 Oktober 2023 14:26 WIB
Foto: Reuters.
Share :

BEIJING Taliban akan menghadiri pertemuan Forum Belt and Road Initiative (BRI) di Beijing, China, yang digelar selama dua hari pada 17 Oktober dan 18 Oktober 2023, demikian dilaporkan.

Undangan China pada Taliban ke Forum BRI menunjukkan hubungan diplomatik yang semakin dalam antara China dan pemerintahan Taliban, ketika belum ada pemerintah internasional yang secara resmi mengakui kelompok tersebut.

Forum BRI akan dimulai pada Selasa (17/10/2023), untuk menandai ulang tahun ke-10 dari inisiatif infrastruktur dan energi global ambisius Presiden Xi Jinping, dengan tujuan menciptakan kembali “Jalur Sutra” yang bersejarah dan meningkatkan perdagangan global.

Juru Bicara Kementerian Perdagangan Taliban Abdul Salam Jawad mengatakan bahwa Menteri Perdagangan dan Industri Taliban Haji Nooruddin Azizi akan mengunjungi Beijing dalam beberapa hari mendatang.

"Ia akan menghadiri (Forum BRI) dan akan mengundang investor-investor besar ke Afganistan," ungkap Jawad pada Sabtu, (14/10/2023), sebagaimana dikutip dari South China Morning Post.

Selama partisipasinya di Forum BRI, Jawad mengatakan bahwa Azizi akan mendiskusikan rencana pembangunan jalan melalui jalur Wakhan untuk akses langsung ke China, di mana jalur tersebut berbatasan langsung dengan China.

Dilansir dari Amu TV, para pejabat dari China, Taliban, dan Pakistan telah menyatakan minat mereka untuk melibatkan Afghanistan ke dalam BRI sejak Mei 2023. Hal ini bertujuan untuk memperluas potensi Jalur Ekonomi China-Pakistan yang melintasi perbatasan Afghanistan.

China juga telah melakukan pembicaraan dengan Taliban terkait rencana pembangunan sebuah tambang tembaga yang sangat besar di wilayah Afghanistan timur, meskipun belum ada tanggapan pasti dari Kementerian Luar Negeri China.

Meskipun pemerintah Taliban belum mendapatkan pengakuan secara resmi karena adanya pembatasan akses dan pelarangan staf perempuan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk bekerja, China tetap menegaskan keinginannya untuk menjaga stabilitas di wilayah Afghanistan.

Negara yang dijuluki “Tirai Bambu” ini bahkan menjadi negara pertama yang terlibat dalam penunjukkan duta besar baru di ibu kota Afghanistan, Kabul, sejak kelompok Taliban mengambil alih kekuasaan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya