BERLIN - Serangan darat Israel di Gaza kemungkinan besar hanya akan dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakhiri kunjungannya ke Negara Zionis tersebut, demikian dilaporkan Der Spiegel pada Selasa, (17/10/2023).
Media Jerman tersebut mengutip sumber-sumber anonim yang menyatakan bahwa ada “tanda-tanda yang semakin meningkat” bahwa rencana apa pun untuk menyerang wilayah Palestina akan “hampir mustahil” selama Biden berada di Israel.
Laporan Spiegel muncul beberapa jam setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Biden akan melakukan perjalanan ke Israel dan Yordania pada Rabu, (18/10/2023) sebagai bagian dari upaya Washington untuk menunjukkan dukungannya terhadap Israel dalam konfliknya dengan Hamas, sekaligus meringankan masalah kemanusiaan di Gaza yang dilanda perang.
AS juga telah menyatakan keprihatinannya mengenai situasi yang akan berkembang menjadi konflik yang lebih luas jika negara-negara regional lainnya ikut terlibat.
“Pada Rabu, saya akan melakukan perjalanan ke Israel untuk berdiri dalam solidaritas dalam menghadapi serangan teroris brutal Hamas,” sebuah postingan dari Biden di X (sebelumnya Twitter), dibaca pada Selasa pagi, sebagaimana dilaporkan RT.
“Saya kemudian akan melakukan perjalanan ke Yordania untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak, bertemu dengan para pemimpin, dan menjelaskan bahwa Hamas tidak membela hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.”
Israel telah mengumpulkan ribuan tentara di perbatasannya dengan Gaza untuk operasi darat di daerah kantong tersebut. Tindakan ini merupakan bagian dari tindakan pembalasan terhadap kelompok militan Palestina Hamas, menyusul serangan mereka pada 7 Oktober ke wilayah Israel. Sekitar 1.400 warga Israel, sebagian besar warga sipil, dibantai oleh Hamas.
Angkatan bersenjata Israel telah melakukan kampanye pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya di daerah kantong tersebut pada hari-hari berikutnya. Angkatan Udara Israel menyatakan telah menjatuhkan lebih dari 6.000 bom di Gaza dalam enam hari pertama konflik. Laporan menunjukkan bahwa lebih dari 2.800 orang tewas dalam serangan udara tersebut, sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan setidaknya satu juta orang telah mengungsi.
PBB juga memperingatkan bahwa situasi di Gaza bisa memburuk menjadi krisis kemanusiaan yang parah.
Merujuk pada kunjungan Biden ke Timur Tengah pada Selasa pagi, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kunjungan tersebut akan menunjukkan “solidaritas Washington dengan Israel” dan mewakili “komitmen kuat terhadap keamanannya.”
(Rahman Asmardika)