“Dunia telah mendengar seruan ‘Perempuan, Kehidupan, Kebebasan’. Tiga kata yang menjadi seruan bagi semua orang yang memperjuangkan kesetaraan, martabat dan kebebasan di Iran,” uajrnya.
“Kami mendukung mereka yang, bahkan dari penjara, terus menjaga Perempuan, Kehidupan dan Kebebasan tetap hidup,” lanjutnya.
Penghargaan ini diberikan dua minggu setelah Hadiah Nobel Perdamaian diberikan kepada aktivis hak asasi manusia Iran yang dipenjara, Narges Mohammadi, yang berjuang melawan kewajiban berjilbab dan penindasan terhadap perempuan di Iran.
Seperti diketahui, Mahsa Amini keturunan Kurdi Iran mengunjungi Teheran tahun lalu ketika dia ditangkap oleh polisi moral karena diduga melanggar aturan berpakaian Islam yang ketat bagi perempuan di Iran.
Kematiannya melahirkan gerakan global yang dikenal sebagai “Perempuan, Kehidupan, Kebebasan,” yang menyerukan diakhirinya penerapan jilbab terhadap semua perempuan dan undang-undang diskriminatif lainnya di Iran.
Keluarga dan pendukung Amini mengatakan bahwa dia dibunuh, namun pihak berwenang Iran mengklaim dia meninggal karena kondisi medis yang sebelumnya tidak diungkapkan.