OTTAWA - Departemen Pertahanan Nasional Kanada mengatakan pada Sabtu, (21/10/2023) bahwa Israel tidak berada di balik serangan rumah sakit Al-Ahli di Gaza pada 17 Oktober.
“Analisis yang dilakukan secara independen oleh Komando Intelijen Pasukan Kanada menunjukkan dengan tingkat keyakinan yang tinggi bahwa Israel tidak menyerang rumah sakit Al-Ahli pada 17 Oktober 2023,” katanya dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Reuters.
Serangan itu kemungkinan besar disebabkan oleh roket yang ditembakkan dari Gaza, kata Departemen Pertahanan berdasarkan analisis sumber terbuka dan laporan rahasia.
Kanada mengatakan penilaiannya didasarkan pada analisis kerusakan akibat ledakan di kompleks rumah sakit, termasuk bangunan di dekatnya dan area sekitar rumah sakit, serta pola penerbangan dari amunisi yang masuk.
Temuan Kanada serupa dengan kesimpulan Prancis dan Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, pada Jumat, (20/10/2023) Direktorat Intelijen Militer Prancis (DRM) mengatakan bahwa ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh roket Palestina yang gagal diluncurkan.
“Tidak ada yang memungkinkan kami mengatakan bahwa itu adalah serangan Israel, tetapi (skenario) yang paling mungkin adalah roket Palestina yang mengalami insiden penembakan,” kata DRM.
Sebuah laporan intelijen AS yang tidak dirahasiakan yang dilihat oleh Reuters pada Kamis, (19/10/2023) mengatakan pihaknya menilai Israel tidak bertanggung jawab atas ledakan tersebut dan memperkirakan jumlah korban tewas mencapai 100-300 orang.
Menurut DRM, kawah tumbukan tersebut terlalu kecil untuk disebabkan oleh rudal Israel.
Pejabat Palestina mengatakan 471 orang tewas dalam ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli al-Arabi pada Selasa, (16/10/2023). Kementerian Kesehatan Gaza menyalahkan serangan udara Israel, sementara Israel mengatakan ledakan itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan militan.
(Rahman Asmardika)