Save the Children Sebut 2.000 Anak-Anak Tewas di Gaza Akibat Perang Hamas-Israel

GAZA - Organisasi nirlaba internasional Save the Children menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, dan mengatakan jumlah anak-anak yang terbunuh di jalur tersebut telah mencapai sedikitnya 2.000 orang.

“Kami menyerukan semua pihak untuk segera mengambil langkah-langkah untuk melindungi kehidupan anak-anak, dan komunitas internasional untuk mendukung upaya tersebut,” kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan pada Senin (23/10/2023).

Organisasi itu menambahkan bahwa serangan udara Israel membunuh dan melukai anak-anak tanpa pandang bulu.

CNN tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza sebelumnya mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Israel di wilayah yang terkepung telah mencapai sedikitnya 5.087 orang. Termasuk 2.055 anak-anak dan 1.119 wanita.

Save the Children menambahkan bahwa lebih dari satu juta anak “terjebak” di Gaza tanpa tempat yang aman untuk dituju. Organisasi kemanusiaan tersebut memperingatkan dampak buruk dari tidak adanya obat-obatan dan listrik untuk menggerakkan infrastruktur kesehatan di daerah kantong padat penduduk tersebut.

“Sistem kesehatan [di Gaza] telah mencapai tahap terburuk dalam sejarahnya,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf Al-Qudra, dalam sebuah pernyataan pada Selasa (24/10/2023) pagi.

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membunuh lima komandan Hamas Aerial Array sejak 7 Oktober lalu.

Hal ini diungkapkan pernyataan yang dikeluarkan oleh IDF pada Senin (23/10/2023).

“Array Udara Hamas mengoperasikan berbagai senjata melawan Negara Israel. Array tersebut mengambil bagian penting dalam serangan terhadap Israel pada awal perang, dan dalam beberapa hari terakhir IAF telah menghilangkan sejumlah komandan dalam barisan tersebut, " bunyi pernyataan IDF mengacu pada Angkatan Udara Israel, dikutip CNN.

Para petugas yang diklaim IDF telah dibunuh termasuk tiga orang di Kota Gaza, satu orang di Gaza utara, dan satu petugas dari Batalyon Zabra Tel Elhua milik Hamas. Sel peluncur rudal permukaan-ke-udara juga dihilangkan.

(Susi Susanti)