Jumlah korban tewas di Gaza telah meningkat menjadi 7.650 orang, sebagian besar adalah warga sipil, sejak pemboman Israel dimulai tiga minggu lalu, menurut laporan harian yang dirilis pada Sabtu dari kementerian kesehatan Palestina.
Ada dukungan dan simpati yang kuat terhadap Israel dari pemerintah Barat dan banyak warga negara atas serangan Hamas, namun tanggapan Israel juga memicu kemarahan, khususnya di negara-negara Arab dan Muslim.
Di Malaysia, sejumlah besar demonstran meneriakkan slogan-slogan di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kuala Lumpur.
Di hadapan jutaan pendukungnya pada rapat umum besar-besaran di Istanbul, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan Israel adalah penjajah, dan mengulangi pendiriannya bahwa Hamas bukan organisasi teroris.
Erdogan mendapat kecaman keras dari Israel minggu ini karena menyebut kelompok militan tersebut sebagai “pejuang kemerdekaan”.
Warga Irak ikut serta dalam unjuk rasa di Baghdad dan di Tepi Barat yang diduduki Israel, pengunjuk rasa Palestina di Hebron pada Sabtu menyerukan boikot global terhadap produk-produk Israel.
“Jangan berkontribusi terhadap pembunuhan anak-anak Palestina,” nyanyi mereka.
Di tempat lain di Eropa, orang-orang turun ke jalan di Kopenhagen, Roma dan Stockholm.