GAZA - Militer Israel pada Minggu, (29/1/2023) beberapa kali menargetkan daerah di sekitar Rumah Sakit Al-Quds di Gaza, kata Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), setelah mengirimkan peringatan kepada staf medis untuk “segera mengungsi”. Peringatan Israel itu telah diabaikan oleh pihak PRCS, yang mengatakan evakuasi rumah sakit tak mungkin dilakukan.
“Kami memiliki 400 pasien, sebagian besar berada di unit perawatan intensif, mengungsi berarti membunuh mereka,” kata Juru Bicara PRCS Nebal Farsakh sebagaimana dilansir Middle East Eye.
Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa sejak Minggu pagi, serangan Israel menargetkan daerah yang hanya berjarak 50 meter dari rumah sakit.
“Tentara Israel sengaja terus meluncurkan roket langsung di dekat rumah sakit al-Quds dengan tujuan memaksa staf medis, pengungsi dan pasien untuk dievakuasi dari rumah sakit,” kata organisasi medis itu dalam sebuah pernyataan.
“Ada stasiun penyuplai oksigen di bagian timur dan utara rumah sakit, selain tiga generator listrik di bagian utara rumah sakit. Ini menimbulkan bahaya besar, karena penembakan berpotensi menyebabkan kebakaran besar di daerah tersebut.”
Rumah sakit di seluruh Gaza telah mencapai titik puncaknya dan penuh sesak. Karena hampir 1,4 juta orang di Gaza kini menjadi pengungsi internal, ribuan orang terpaksa berlindung di rumah sakit.
Al-Quds, yang juga menampung personel PRCS dan ambulans, menampung sekira 14.000 pengungsi Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak.
Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa pemboman di dekat rumah sakit pada Minggu telah menyebabkan kerusakan pada gedung dan membuat pasien, staf medis, dan pengungsi menghirup asap.