Tersangka diduga telah cuti sakit sejak 11 Oktober. Menurut keuskupan agung setempat, ia tampaknya menderita masalah kesehatan mental. Otoritas gereja regional telah menerima keluhan dari para pendeta dan penduduk setempat tentang perilaku Zubarev yang “tidak pantas” dan “tidak layak”, kata pernyataan Keuskupan Agung, seraya menambahkan bahwa ia juga “menunjukkan penghinaan terhadap sakramen suci.”
Belum ada komentar resmi mengenai kondisi mental tersangka dari polisi. Juga tidak jelas apakah aparat penegak hukum berencana meminta pemeriksaan psikiatris untuk Zubarev.
(Rahman Asmardika)