IRAN - Sedikitnya 32 orang tewas dalam kebakaran yang melanda pusat rehabilitasi narkoba di Iran utara.
Kebakaran terjadi pada Jumat (3/11/2023) pagi di Langarud, sebuah kota di provinsi Gilan, Laut Kaspia, di utara Teheran.
Esmail Sadeghi, ketua hakim provinsi, mengatakan kepada media lokal bahwa 16 orang lainnya dibawa ke rumah sakit.
Iran diketahui menerapkan hukuman mati terhadap penyelundup dan pengedar narkoba. Namun menjalankan serangkaian program rehabilitasi bagi para pecandu.
Wakil gubernur provinsi tersebut seperti dikutip oleh kantor berita semi-resmi Fars, mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa pemanas menjadi penyebab kebakaran, yang kemudian menyebar ke seluruh pusat kota.
“Manajer dan kemungkinan pelaku lainnya telah ditangkap sehingga penyebab insiden dapat ditentukan secara lebih akurat,” kata situs berita Tasnim.
Pusat ini menampung hingga 40 orang. Namun, wakil gubernur provinsi tersebut Mohammad Jalai mengatakan bahwa provinsi tersebut penuh sesak, sehingga menyebabkan "tingginya jumlah korban".
Isna, kantor berita semi-resmi Iran, membagikan rekaman api yang menerangi langit dan menimbulkan kepulan asap besar ke udara.
Rekaman lain menunjukkan petugas pemadam kebakaran dan ambulans berkumpul di luar lokasi setelah kejadian tersebut. Atap pusat tersebut telah hancur, jendela-jendelanya pecah dan dinding-dindingnya menghitam karena asap.
Iran merupakan salah satu negara dengan tingkat penggunaan opiat tertinggi di dunia dan merupakan jalur utama penyelundupan opium dari Afghanistan, yang merupakan produsen utama obat-obatan terlarang.
Laporan obat-obatan dunia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tahun ini mengatakan bahwa Iran menyumbang 47% dari penyitaan heroin dan morfin global yang berasal dari Afghanistan selama tahun 2020.
Pihak berwenang Iran sering kali mencoba untuk menekan penyalahgunaan dan perdagangan narkoba dan mereka secara teratur mengumumkan penyitaan opioid dalam skala besar yang berasal dari Afghanistan.
Amnesty International mengatakan dalam laporan pada Juni bahwa Iran telah mengeksekusi sedikitnya 173 orang yang dihukum karena pelanggaran terkait narkoba tahun ini setelah “pengadilan yang tidak adil secara sistematis”.
Jumlah tersebut hampir tiga kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
(Susi Susanti)