Mengapa Malaysia Melindungi Dr Zakir Naik?

Salsabila Fitirah Puteri, Jurnalis
Senin 06 November 2023 17:30 WIB
Dr. Zakir Naik. (Foto: Reuters)
Share :

KUALA LUMPUR - Dr Zakir Naik, seorang ulama Islam kontroversial asal India, telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena pandangan kontroversialnya tentang agama, politik, dan hubungan antar agama.

Meskipun terdapat sejumlah kritik dan tuntutan ekstradisi terkait dengan pernyataannya, Malaysia telah memberikan perlindungan terhadap Zakir Naik. Perdana Menteri (PM) Malaysia pada saat itu, Mahathir Mohamad, menjelaskan sikap pemerintah Malaysia untuk tidak mendeportasi Zakir naik ke negara ia berasal.

Zakir Naik telah menjadi figur kontroversial yang dituduh mempromosikan ekstremisme dan menghasut kebencian melalui pidatonya. Pernyataannya yang kontroversial tentang agama-agama lain dan pendapatnya tentang terorisme telah menyebabkan sejumlah negara, termasuk India, melihatnya sebagai ancaman.

Zakir Naik telah berada di Malaysia sejak 2017, saat ia diberikan izin tinggal sebagai penduduk tetap. Malaysia, yang memiliki sejumlah besar populasi Muslim, menganggapnya sebagai seorang orator Islam yang berpengaruh dan memberikan suaka atas dasar perlindungan agama.

Malaysia sendiri adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Zakir Naik dianggap sebagai seorang yang membela Islam dan menghadapi kritik yang dianggap sebagai serangan terhadap Islam. Perlindungan terhadapnya dapat dilihat sebagai upaya untuk mempertahankan kedaulatan agama Islam di negara ini.

Selain itu, negara yang dikenal sebagai Negeri JIran ini memiliki proses hukum yang harus diikuti dalam hal ekstradisi. Malaysia mungkin ingin menunjukkan bahwa mereka menghormati prinsip-prinsip hukum internasional dan tidak dapat menyerahkan seseorang tanpa dasar hukum yang kuat.

Dilansir dari New Straits Times, Anggota Komite Muzakarah Dewan Nasional Urusan Agama Islam Malaysia (MKI), Datuk Seri Dr Wan SAlim Wan Mohd Noor menyerukan kepada masyarakat, khususnya untuk umat non-Muslim, untuk menghentikan tuduhan kepada Zakir Naik sebagai pengkhotbah yang “ekstremis” ataupun “pemfitnah”.

Wan Salim menggambarkan Zakir Naik sebagai seseorang yang terbuka dan mengatakan bahwa Zakir Naik siap terlibat dalam perbincangan dengan siapapun secara ilmiah dan rasional.

Seorang analis dari S.Rajaratnam School of International Studies (RSIS) yang terletak di Singapura, Rashaad Ali, mengungkapkan bahwa pemerintah Malaysia tampaknya memberikan tempat untuk Zakir Naik karena ia masih memiliki popularitas yang cukup tinggi di kalangan komunitas Melayu, dengan mengabaikan aspek-aspek kontroversial dari pandangannya.

Menurutnya, jika pemerintah Malaysia memutuskan untuk mengusir Zakir Naik dari negara itu, hal ini dapat mengakibatkan penurunan kredibilitas mereka di mata publik, terutama dalam konteks agama.

Pada sisi lain, Wakil Perdana Menteri Malaysia pada masa pemerintahan Najib Razak, Ahmad Zahid Hamidi, telah menyatakan dalam sebuah pernyataan di parlemen bahwa Zakir Naik, yang telah mendapatkan izin tinggal permanen sejak 2012, tidak diberikan "perlakuan istimewa."

Dia menjelaskan bahwa selama tinggal di Malaysia, Zakir Naik tidak pernah melanggar hukum atau peraturan apapun, sehingga tidak ada dasar hukum untuk menahan atau menangkapnya.

Hingga saat ini, meskipun Zakir Naik telah kembali menciptakan kontroversi dengan pernyataan rasis yang ia buat terkait komposisi masyarakat Malaysia, dia masih tetap tinggal di Malaysia, dan pemerintah Malaysia cenderung menjaga sikap diam terkait keberadaannya.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya