GAZA/YERUSALEM - Pasukan Israel dan pejuang Hamas tampaknya bertempur dari jarak dekat di Kota Gaza ketika ribuan warga sipil melarikan diri ke selatan pada Rabu, (8/11/2023) untuk menghindari terjebak di jantung konflik.
BACA JUGA:
Militer Israel mengatakan pasukannya telah maju ke jantung Kota Gaza, benteng utama Hamas dan kota terbesar di wilayah pantai tersebut, sementara kelompok Islam tersebut mengatakan para pejuangnya telah menimbulkan kerugian besar.
Sayap bersenjata Hamas pada Rabu merilis sebuah video yang menunjukkan pertempuran jalanan yang intens di samping gedung-gedung yang dibom di Kota Gaza.
Tank-tank Israel mendapat perlawanan sengit dari pejuang Hamas yang menggunakan terowongan bawah tanah untuk melakukan penyergapan, menurut sumber Hamas yang didukung Iran dan kelompok militan Jihad Islam yang terpisah.
Israel menyerang Gaza sebagai tanggapan atas serangan lintas perbatasan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang, menurut penghitungan Israel.
Pejabat Palestina mengatakan 10.569 orang telah terbunuh pada Rabu, 40% di antaranya adalah anak-anak. Israel mengatakan 33 tentaranya tewas.
Salah satu klip dari video Hamas yang dirilis pada Rabu menunjukkan para pejuang berlari melewati tumpukan puing dan berhenti untuk menembakkan rudal ke arah tank Israel. Video lain menunjukkan mereka menembakkan senapan dari tempat bertengger di belakang gedung dan tempat sampah. Reuters tidak dapat mengotentikasi rekaman tersebut.
Saleh al-Arouri, seorang komandan Hamas di pengasingan, mengatakan kepada TV Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas bahwa pasukan Israel mungkin menguasai beberapa wilayah di Gaza.
“Tetapi hal itu tidak akan menghentikan perjuangan perlawanan melawan tentara dan tank. Semakin banyak (Israel) menyebar dan memperluas wilayahnya, semakin besar kerugiannya,” katanya sebagaimana dilansir Reuters.
Kepala Juru Bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pada Rabu bahwa para insinyur tempur menggunakan alat peledak untuk menghancurkan jaringan terowongan Hamas yang membentang ratusan kilometer di bawah Gaza. Militer mengatakan sejauh ini mereka telah menghancurkan 130 terowongan.
Israel menyalahkan Hamas atas kematian warga sipil di Gaza, dengan mengatakan bahwa mereka menggunakan warga Gaza sebagai tameng manusia dan menyembunyikan pusat senjata dan operasi di daerah pemukiman.
Sekira 50.000 warga sipil Palestina meninggalkan wilayah utara pada Rabu, kata Hagari, dalam kesempatan empat jam yang diumumkan oleh Israel. Ia mengatakan mereka keluar "karena mereka memahami bahwa Hamas telah kehilangan kendali di wilayah utara".
Ribuan orang masih berada di wilayah utara yang dikepung, termasuk di rumah sakit utama Al Shifa di Kota Gaza, tempat Um Haitham Hejela berlindung bersama anak-anaknya yang masih kecil di tenda darurat.
“Situasinya semakin buruk dari hari ke hari,” katanya. "Tidak ada makanan, tidak ada air. Ketika anak saya pergi mengambil air, dia mengantre selama tiga atau empat jam."
Militer Israel telah berulang kali meminta warga untuk mengungsi ke wilayah utara atau berisiko terjebak dalam kekerasan. Sejumlah besar pengungsi dari 2,3 juta penduduk Gaza sudah berdesakan di sekolah, rumah sakit dan tempat-tempat lain di wilayah selatan.
(Rahman Asmardika)