GAZA – Bayi-bayi prematur di rumah sakit (RS) terbesar di Gaza dibungkus dengan kertas timah dan ditempatkan di samping air panas dalam upaya putus asa untuk menjaga mereka tetap hidup dalam kondisi yang menydihkan.
Hal ini terjadi ketika senjata Israel menghantam jalan-jalan dan sisa cadangan bahan bakar mengering yang menyebabkan fasilitas Kesehatan itu tidak dapat berfungsi.
Staf di rumah sakit Al-Shifa berjuang untuk menjaga bayi baru lahir tetap hidup dan hangat setelah persediaan oksigen habis dan mereka harus memindahkan bayi dengan tangan dari inkubator unit neonatal ke bagian lain di rumah sakit. Sementara itu, seorang reporter jaringan Al Arabiya yang berada di dalam rumah sakit mengatakan kepada CNN bahwa orang-orang terjebak di sana, terlalu takut untuk melarikan diri akibat pertempuran sengit.
“Tidak ada lagi air, makanan, susu untuk anak-anak dan bayi, situasi di rumah sakit adalah bencana besar,” terang Direktur pusat medis tersebut, Dr. Muhammad Abu Salmiya, kepada CNN pada Senin (13/11/2023).
Gambar menunjukkan beberapa bayi baru lahir yang diambil dari inkubator di rumah sakit ditempatkan bersama dalam satu tempat tidur.
Dokter tersebut pada Minggu (12/11/2023) mengatakan kepada Al Araby TV bahwa beberapa anak telah meninggal di unit perawatan intensif dan taman kanak-kanak selama dua hari terakhir di tengah pemboman dan blokade Israel yang tak henti-hentinya terhadap Gaza, sebuah wilayah yang sudah miskin dan padat penduduk, setelah serangan tanggal 7 Oktober terhadap Gaza, wilayah yang dikuasai Hamas.
Dr Medhat Abbas, direktur jenderal kementerian kesehatan Gaza, mengatakan kepada CNN bahwa staf medis di Al-Shifa menjaga empat bayi tetap hidup setelah ibu mereka meninggal dengan melakukan operasi caesar.
“Sekarang mereka harus membuatnya tanpa ibu mereka dan tanpa listrik. Bisakah Anda bayangkan?,” katanya dalam pesan suara.
“Ketika bayi-bayi ini lahir prematur, untuk mempertahankan hidup mereka, mereka harus memiliki suhu yang sama dengan suhu tubuh ibu mereka. Suhu ini hanya dapat diberikan di inkubator yang dipanaskan dengan baik,” lanjutnya.
Dia memperingatkan bahwa situasinya hanya akan memburuk ketika musim dingin tiba.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan kepada CNN pada hari Sabtu bahwa pasukannya terlibat dalam “pertempuran sengit yang berkelanjutan” melawan Hamas di sekitar kompleks rumah sakit, namun membantah adanya penembakan di pusat medis Gaza utara dan menolak anggapan bahwa rumah sakit tersebut dikepung.
Israel telah berulang kali mengklaim ada pusat komando Hamas di bawah rumah sakit Al-Shifa, namun pihak Hamas dan pejabat rumah sakit membantahnya. Militer Israel sebelumnya juga menuduh Hamas menanamkan dirinya dalam infrastruktur sipil. CNN tidak dapat memverifikasi klaim Pasukan Pertahanan Israel (IDF) secara independen.
(Susi Susanti)