Sejumlah personel yang bersiaga di pos lapangan tersebut bertugas menjadi tim reaksi cepat saat terjadi peristiwa bencana alam, melakukan monitoring dan potensi bencana, serta melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat saat penanggulangan bencana.
"Kemudian juga melakukan kaji cepat bencana dan dampaknya, termasuk memberikan pendampingan," katanya.
BPBD Kabupaten Malang terus meningkatkan langkah edukasi, sosialisasi dan mitigasi terkait langkah-langkah dan upaya untuk mencegah terjadinya banjir serta tanah longsor kepada masyarakat, serta terus melakukan monitoring pada wilayah rawan bencana.
Sepanjang 2022, BPBD Kabupaten Malang mencatat adanya 56 peristiwa bencana angin kencang, 31 bencana banjir dan 134 tanah longsor. Sementara hingga Oktober 2023, tercatat 33 peristiwa bencana angin kencang, 13 banjir, 67 bencana longsor, 14 bencana kekeringan dan 52 peristiwa kebakaran.
(Erha Aprili Ramadhoni)