NEW YORK – Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka memiliki informasi intelijen bahwa Hamas memiliki pusat komando di bawah rumah sakit (RS) Al-Shifa di Kota Gaza.
Juru bicara Keamanan Nasional John Kirby mengatakan kelompok itu menyimpan senjata di sana dan bersiap menghadapi serangan Israel.
Ini adalah pertama kalinya AS secara independen mendukung klaim sekutu dekatnya, Israel, bahwa Hamas menggunakan rumah sakit untuk menyembunyikan pangkalannya. Namun Hamas membantah hal ini.
Pernyataan itu muncul ketika Israel menghadapi tekanan global yang meningkat untuk melindungi warga sipil yang terjebak di rumah sakit.
Daerah sekitar Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, telah menjadi fokus pertempuran dalam beberapa hari terakhir. Ribuan orang diyakini mengungsi di sana.
Kirby mengatakan AS memiliki informasi intelijennya sendiri, yang diperoleh dari berbagai sumber, yang menunjukkan bahwa Hamas dan Jihad Islam menggunakan rumah sakit di Jalur Gaza dan terowongan di bawahnya untuk menyembunyikan operasi militer dan menyandera.
Sebelumnya pemerintah AS hanya mengutip informasi intelijen sumber terbuka dan tidak mengonfirmasi bahwa mereka mempunyai sumber sendiri untuk hal ini.
“Hamas dan anggota Jihad Islam Palestina mengoperasikan pusat komando dan kendali dari Al-Shifa di Kota Gaza,” ujarnya.
“Mereka telah menyimpan senjata di sana dan mereka siap untuk menanggapi operasi militer Israel terhadap fasilitas tersebut,” lanjutnya.
Kirby mengatakan hal ini menunjukkan betapa menantangnya operasi Israel karena "Hamas telah tertanam kuat di dalam masyarakat sipil".
“Untuk lebih jelasnya, kami tidak mendukung penyerangan ke rumah sakit dari udara dan kami tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit di mana orang-orang yang tidak bersalah, orang-orang yang tidak berdaya, orang-orang yang sakit hanya berusaha untuk mendapatkan perawatan medis yang layak mereka dapatkan, bukan untuk mendapatkan perawatan medis yang pantas mereka dapatkan. terjebak dalam baku tembak. Rumah sakit dan pasien harus dilindungi,” ujarnya.
“Seperti yang telah kami jelaskan dalam beberapa kesempatan, tindakan Hamas tidak mengurangi tanggung jawab Israel untuk melindungi warga sipil di Gaza, dan ini jelas merupakan sesuatu yang akan kami diskusikan secara aktif dengan rekan-rekan kami,” tambahnya.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa rumah sakit Al-Shifa "harus dilindungi" dari pertempuran sengit di sekitar kompleks tersebut, dan Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan Israel harus bertindak sesuai hukum internasional.
Sementara itu, menanggapi pernyataan Gedung Putih pada Selasa (14/11/2023), Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita AFP bahwa Israel akan menggunakan penilaian Washington untuk memberinya “lampu hijau” untuk melakukan “pembantaian brutal” terhadap fasilitas medis, menghancurkan sistem perawatan kesehatan Gaza dan menggusur warga Palestina.
(Susi Susanti)