Setelah meninggalkan Washington, dia dan suaminya mendirikan Carter Center pada tahun 1982, di mana dia melanjutkan pekerjaan advokasinya untuk kesehatan mental, imunisasi anak usia dini, dan tujuan kemanusiaan lainnya.
Pasangan ini juga merupakan tokoh penting dalam badan amal Habitat For Humanity, yang membantu membangun rumah bagi keluarga yang membutuhkan.
Mereka mendapat pengakuan atas kerja kemanusiaan mereka pada tahun 2002 ketika Carter dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian.
"Saya berharap warisan kita terus berlanjut, lebih dari sekadar sebagai ibu negara, karena Carter Center telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita,” terangnya dalam wawancara tahun 2013 dengan jaringan TV AS C-SPAN.
“Dan moto kami adalah mengobarkan perdamaian, melawan penyakit, dan membangun harapan. Dan saya berharap bahwa saya telah memberikan kontribusi terhadap masalah kesehatan mental dan membantu sedikit meningkatkan kehidupan orang-orang yang hidup dengan penyakit mental,” lanjutnya.
(Susi Susanti)