Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Heru Kusmanto mengatakan bahwa pelaksanaan latihan penanganan gangguan keamanan di laut dilakukan dengan cepat dengan menerjunkan 274 personel detasemen anti teror Denjaka yang didukung berbagai elemen pasukan TNI AL.
"Kita melaksanakan latihan penanganan gangguan keamanan di laut khususnya menangani gangguan keamanan baik itu perompakan maupun sabotase sehingga kita harapkan bahwa kekuatan ini lebih solid dan sinergis bekerja sama dengan Pertamina", tutur Heru.
Sementara itu, Lelin Aprianto SVP HSSE PT Pertamina (Persero) menuturkan bahwa dipilihnya Balikpapan sebagai lokasi latihan adalah karena di kota ini Pertamina memiliki berbagai entitas bisnis yang komprehensif baik dari tingkat Holding hingga level Sub Holding yang lengkap.
“Di Balikpapan salah satu lokasi di mana Pertamina Group memiliki aset dan sub holding yang lengkap sehingga keterlibatan hampir keseluruhan pihak bersama TNI AL bisa maksimal dalam latihan ini. Kami mengapresiasi TNI AL atas terselenggaranya latihan bersama ini,” ungkap Lelin.
Dalam simulasi di Perairan Balikpapan, Kapal Tanker MT Sanga-Sanga yang akan memasuki Teluk Balikpapan diserang oleh 20 orang pembajak bersenjata api yang menggunakan dua speed boat dan naik dari sisi kiri lambung kapal. Salah satu ABK menyaksikan dan melaporkan kepada Anjungan (Officer Jaga).