PEMUKIM Israel menulis lirik lagu genosida dan kemudian mengajarkannya kepada anak-anak yang menyerukan Pasukan Pendudukan Israel untuk "memusnahkan" Jalur Gaza, dalam sebuah langkah yang mirip dengan kampanye penulisan pesan pada 2006 tentang rudal yang dikirim untuk membunuh anak-anak Lebanon.
“Dalam setahun kami akan memusnahkan semua orang, dan kemudian kami akan kembali membajak ladang kami,” anak-anak Israel disuruh bernyanyi dalam video yang dipublikasikan oleh Kan News di akun X mereka sebelum dihapus.
Menyinggung Jalur Gaza, anak-anak Israel dalam video itu menyanyikan "Malam musim gugur tiba di pantai Gaza, pesawat mengebom, menghancurkan, menghancurkan", demikian dilansir Al Mayadeen.
Video keji tentang anak-anak dengan suara merdu yang menyerukan genosida di Jalur Gaza ditulis oleh orang yang disebut sebagai "pakar komunikasi krisis" Ofer Rosenbaum, yang mengepalai firma hubungan masyarakat Israel Rosenbaum Communication.
Lagu dan video tersebut pertama kali diterbitkan oleh “The Civil Front,” sebuah organisasi yang dijalankan oleh Ofer Rosenbaum, menurut laporan Electronic Intifada, yang bertujuan untuk menggalang dukungan Israel terhadap perang di Gaza.
Lagu berjudul "Lagu Persahabatan 2023" dengan cepat dihapus oleh Kan News, menurut laporan Electronic Intifada, karena dapat membuat saluran tersebut terlibat dalam genosida. Namun, versi video yang dihapus masih dapat ditemukan di arsip situs web.
Ini bukanlah hal baru bagi pemerintah pendudukan Israel. Pada 2006, selama perang Israel - Lebanon, anak-anak di pemukiman Kiryat Shmona yang diduduki Israel diberi "kesempatan" untuk menulis "pesan" kepada anak-anak Lebanon. Pesan-pesan ini ditulis pada peluru artileri yang kemudian merenggut nyawa ratusan warga sipil Lebanon, termasuk anak-anak.
Sebuah gambar terkenal menunjukkan anak-anak Israel menandatangani peluru artileri dengan pernyataan yang dapat dibaca “Dari Israel” dan “dengan cinta”.
Komite Hak Anak PBB mengkonfirmasi bahwa perang di Gaza telah merenggut nyawa lebih dari 4.600 anak sejak 7 Oktober, dengan tingkat kebrutalan yang tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Hari Anak Sedunia, panitia mengatakan, “Lebih dari 4.600 anak telah terbunuh di Gaza hanya dalam waktu lima minggu. Perang ini telah merenggut nyawa lebih banyak anak dalam waktu yang lebih singkat dan dengan tingkat kebrutalan yang kita miliki. tidak disaksikan dalam beberapa dekade terakhir."
(Rahman Asmardika)