KUSNO adalah nama kecil Presiden Soekarno. Sejak kecil, Bung Karno merupakan anak yang penyakitan. Berbagai penyakit dideritanya. Mulai dari Malaria, disentri dan lainnya.
Seperti kebiasaan orang zaman dulu, ayah Bung Karno pun meyakini kalau penyakit yang kerap menyerang anaknya karena namanya tidak cocok. Terpikirlah untuk memberikan nama lain kepada sosok yang kelak jadi Presiden Pertama RI itu agar tidak penyakitan lagi.
Mengutip buku ‘Penyambung Lidah Rakyat’ karya Cindy Adams, ayah Bung Karno merupakan orang yang gandrung dengan Mahabrata, sebuah cerita klasik orang Hindu di zaman dahulu kala. Saat mendengar cerita itu, Bung Karno belum beranjak dewasa. Singkat cerita, ayah Bung Karno mengganti nama anaknya itu
“Kus, engkau akan kami beri nama Karna. Karna adalah salah-seorang pahlawan terbesar dalam tjerita Mahabharata,"
Bung Karno yang mendapatkan nama tersebut sangat kegirangan. Sebab, dalam pikirannya Karna merupakan sosok yang sangat kuat dan besar. Selain itu, setia kawan dan setia dengan keyakinannya dengan tidak mempedulikan akibatnya. Nama itu tersohor karena keberanian dan kesaktiannya.
Karna merupakan pejuang bagi negaranya dan seorang patriot yang saleh. Namun, Bung Karno kembali bertanya karena dirinya bingung. “Bukankah Karna berarti juga telinga?”. Pada zaman dulu pahlawan perang kerap diberi nama terkait dengan kelahirannya.
Dikisahkan Mahabrata, konon ada seorang puteri cantik yang sedang bermain-main di taman. Lalu, Puteri Kunti itu terlihat oleh Surya Dewa Matahari. Batara Surya ingin bercinta dengan puteri itu, hingga memeluk dan membujuknya dengan keberanian dan cahaya panasnya.
BACA JUGA:
Puteri cantik itu pun hamil meski masih perawan dengan kekuatan sinar cintanya. Sudah tentu perbuatan Dewa Matahari terhadap perawan yang masih suci itu di luar perikemanusiaan dan menimbulkan persoalan besar baginya. Kemudian, terpikir bagaimana mengeluarkan bayi tanpa merusak tanda keperawanan puteri tersebut.
Dia tidak berani memetik gadis itu dengan memberikan kelahiran secara biasa. Akhirnya terpecahkan, yakni dengan melahirkan bayi itu melalui telinga sang puteri. Jadi, karena itulah pahlawan Mahabharata itu dinamai Karna atau 'telinga'.