Harta Karun Kuno Ukraina Dikembalikan Usai Bertarung dengan Rusia di Pengadilan Selama 10 Tahun

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 28 November 2023 11:37 WIB
Harta karun kuno Ukraina dikembalikan ke Rusia usai bertempur di pengadilan selama 10 tahun (Foto: Allard Pierson Museum, Amsterdam)
Share :

UKRAINA - Koleksi harta karun kuno yang bersejarah telah dikembalikan ke Ukraina, setelah hampir 10 tahun berselisih mengenai kepemilikannya dengan Rusia.

Seperti diketahui, sebanyak 565 item termasuk perhiasan Scythian dan Sarmatian, serta patung dikembalikan dari Belanda.

Koleksi-koleksi itu sebagian besar berasal dari museum Krimea, dipinjamkan ke Museum Allard Pierson di Amsterdam ketika Rusia mencaplok semenanjung Ukraina pada 2014.

Baik Ukraina dan Rusia mengklaim barang-barang tersebut tetapi pengadilan Belanda mendukung Kyiv.

"Setelah hampir 10 tahun sidang pengadilan, artefak dari empat museum Krimea yang dipresentasikan pada pameran 'Krimea: Emas dan Rahasia Laut Hitam' di Amsterdam telah kembali ke Ukraina,” terang Museum Nasional Sejarah Ukraina di Kyiv dalam sebuah pernyataan pada Senin (27/11/2023).

Ia menambahkan bahwa koleksi tersebut, yang meliputi pedang perunggu, helm emas dan permata berharga, akan disimpan di museum sampai “penghentian pendudukan Krimea”.

Dinas keamanan SBU Ukraina pada Senin (27/11/2023) memposting sebuah video yang menunjukkan apa yang dikatakannya adalah sebuah truk dengan artefak seberat 2.694 kg (5.940 pon) yang akan diidentifikasi di Kyiv.

Museum Allard Pierson mengatakan benda-benda tersebut, yang diperiksa secara independen dan dikemas dengan hati-hati sesuai dengan aturan museum pada bulan lalu, tiba di ibu kota Ukraina pada Minggu (26/11/2023).

Direkturnya Els van der Plas menggambarkannya sebagai kasus khusus, di mana warisan budaya menjadi korban perkembangan geopolitik.

Museum-museum Krimea tempat artefak-artefak tersebut awalnya disimpan – didukung oleh Moskow – tidak berhasil menyatakan bahwa artefak-artefak tersebut harus dikembalikan ke semenanjung tersebut.

Pengadilan banding Belanda memutuskan pada 2021 bahwa harta karun itu milik Ukraina, bukan milik museum tertentu. Mahkamah Agung negara tersebut menyetujui keputusan tersebut dalam keputusannya awal tahun ini.

"Keputusan ini mengakhiri perselisihan ini. Museum Allard Pierson harus mengembalikan harta karun artistik ini ke negara bagian Ukraina dan bukan ke museum di Krimea," kata Mahkamah Agung dalam keputusannya pada Juni lalu.

Hal ini memungkinkan mereka untuk dikembalikan ke museum sejarah Kyiv.

Sergei Aksenov, pemimpin Krimea yang dilantik Rusia, mengatakan pada hari Senin bahwa langkah Belanda untuk mengembalikan harta karun itu ke Ukraina sudah diduga “karena Barat dan Kyiv tidak peduli dengan hukum”.

Dia menambahkan bahwa masalah ini akan diselesaikan hanya ketika “tujuan operasi militer khusus” yang ditetapkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin tercapai.

Aksenov mengacu pada invasi besar-besaran Rusia yang dilancarkan terhadap Ukraina oleh pemimpin Kremlin pada Februari 2022.

Sementara itu, juru bicara Putin, Dmitry Peskov, seperti dikutip oleh media pemerintah Rusia, mengatakan bahwa koleksi tersebut "milik Krimea, dan seharusnya ada di sana".

Artefak tersebut telah dipinjamkan oleh lima museum, yakni empat di Krimea dan satu di Kyiv.

Barang-barang tersebut termasuk helm upacara Scythian emas yang berasal dari abad ke-4 SM dan harta karun lainnya dari era ketika orang Yunani kuno menjajah Krimea.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya