Namun, Gus Dur juga tidak mau terjadi perang saudara karena para pendukungnya juga mengancam akan merangsek ke Jakarta dan membela mati-matian Gus Dur. Sebab itu, ia memilih meninggalkan istana negara.
BACA JUGA:
Karena hak meninggalkan rumah tidak boleh kecuali seizin pejabat yang berwenang, Gus Dur meminta surat kepada Lurah Gambir saat itu. Sebab istana negara berada di wilayah Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat.
“Jika nanti di akhirat saya ditanya kenapa meninggalkan istana, tanya saja kepada Lurah Gambir,” kata Gus Dur saat itu seperti dikutip dari nu.or.id.
(Nanda Aria)