KUPANG - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku prihatin pada kesejahteraan tenaga pendidik keagamaan dan guru ngaji. Keprihatinannya didasarkan dari hasil survei Kementerian Agama (Kemenag) yang menyebutkan 65% guru ngaji berpendapatan jauh di bawah upah minimum regional (UMR).
Untuk itu, Capres yang diusung Partai Perindo ini, bertekad untuk memberikan apresiasi yang layak kepada guru ngaji dan tenaga pendidik keagamaan yang telah berperan besar membentuk karakter dan akhlak anak-anak.
BACA JUGA:
“Saya sudah mengambil inisiatif di Jawa Tengah, memberikan hibah lebih dari Rp1 triliun untuk insentif guru ngaji dan pendidik keagamaan lainnya. Kebijakan ini akan diluaskan secara nasional. Kelak, setiap guru ngaji dan pendidik keagamaan akan mendapat insentif Rp1 juta per bulan. Selain itu, mereka juga akan mendapat fasilitas BPJS Kesehatan,” kata Ganjar saat berkunjung ke Kupang, NTT, Jumat (1/12/2023).
Lebih lanjut, Ganjar juga membahas tentang pentingnya akses pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Baginya, akses pendidikan adalah peluang yang bisa diberikan kepada anak muda agar dapat belajar. Ia merasa sekolah merupakan tempat terbaik untuk kita merubah nasib.
BACA JUGA:
"Contohnya, saya sendiri, saya dari keluarga biasa-biasa saja. Saya berjuang, tangga demi tangga, jatuh bangun, dalam sebuah proses yang sangat panjang. Tapi proses itu tidak demikian saja, ada doa dan air mata,” ujar Ganjar.
Di sisi lain, Ganjar tidak mempermasalahkan untuk memberikan bantuan sosial kepada rakyat miskin pada kurun waktu tertentu. Demikian juga bantuan untuk masyarakat lanjut usia dan pensiunan.