BANDUNG - Tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung diterjang banjir akibat hujan deras dengan intensitas tinggi pada Kamis (30/11/2023). Banjir juga melanda Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, ketujuh kecamatan yang diterjang banjir tersebut adalah Soreang, Kutawaringin, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Ciwidey, Cangkuang dan Kertasari.
Di Kecamatan Soreang, lanjut Uka, terdapat dua titik banjir yakni Kampung Cipanjang dan Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung.
"Untuk Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung banjir diakibatkan oleh drainase yang terhambat dan menyebabkan air meluap. Ada beberapa OPD terdampak tapi tidak parah," ujar Uka, Jumat (1/12/2023).
Sementara di Kecamatan Cangkuang, banjir menerjang dua desa akibat Sungai Cijalupang dan Cikambuy meluap. Kemudian di Bojongsoang, banjir menerjang Desa Tegalluar yang mengakibatkan jalan sempat terputus.
"Terjadi banjir bandang di Desa Kopo Kecamatan Kutawaringin," ucapnya.
Selain itu, RSUD Kertasari juga sempat terdampak banjir lumpur. Meski tak merusak bangunan, lumpur masuk ke dalam bangunan RSUD Kertasari.
Lebih lanjut Uka mengatakan, di beberapa tempat banjir terjadi hanya lintasan. Dalam hitungan jam, air langsung surut. Namun di Dayeuhkolot, banjir masih menggenang hingga sore ini.
Sebelumnya, Pemkab Bandung menetapkan status siaga bencana banjir, angin kencang, dan tanah longsor mulai 27 November 2023 sampai 30 April 2024. Dengan status siaga, semua pihak, termasuk masyarakat, harus waspada terhadap ancaman bencana tersebut saat musim hujan.
“Menetapkan status siaga darurat bencana banjir,angin kencang, dan longsor, di wilayah Kabupaten Bandung. Selanjutnya status siaga darurat ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Bandung,” kata Uka.
Pihaknya, kata Uka, sudah menindaklanjuti penetapan status itu dengan melaksanakan berbagai langkah-langkah untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
"Selain melaksanakan pembinaan dan berbagai edukasi kepada masyarakat, kami di jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), PMI, serta Forum Pengurangan Risiko Bencana, melaksanakan rapat koordinasi untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana," katanya.
(Awaludin)