Unity Explorer, menurut perusahaan keamanan maritim Aubrey, ditabrak oleh setidaknya dua kendaraan udara tak berawak, dan kapal Nomor Sembilan dilaporkan mengalami kerusakan fisik akibat UAV.
“Operasi penargetan terjadi setelah kedua kapal menolak pesan peringatan dari angkatan laut Yaman,” kata pernyataan itu.
Pernyataan itu menjelaskan, tindakan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk menghalangi kapal-kapal Israel mengarungi Laut Merah dan Laut Arab sampai agresi Israel terhadap saudara-saudara kita yang setia di Jalur Gaza berhenti.
“Angkatan Bersenjata Yaman memperbarui peringatan mereka kepada semua kapal Israel atau yang terkait dengan Israel bahwa mereka akan menjadi target yang sah jika mereka melanggar apa yang dinyatakan dalam pernyataan ini dan pernyataan sebelumnya yang dikeluarkan oleh Angkatan Bersenjata Yaman,” terang pernyataan itu.
Sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, pasukan Houthi yang didukung Iran di Yaman telah meluncurkan sejumlah rudal jelajah dan menyerang aset-aset AS di wilayah tersebut, meningkatkan kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat meluas lebih jauh ke wilayah tersebut.
Bulan lalu, USS Thomas Hudner menembak jatuh beberapa drone serang satu arah yang diluncurkan dari Yaman. Dan kira-kira seminggu yang lalu, dua rudal balistik ditembakkan dari daerah yang dikuasai Houthi di Yaman menuju USS Mason di Teluk Aden, setelah kapal tersebut menanggapi panggilan darurat dari kapal tanker komersial lain yang diserang oleh lima orang bersenjata yang diyakini berada di sana. menjadi orang Somalia.
Israel mengatakan pada 31 Oktober lalu bahwa mereka menggagalkan serangan udara oleh Houthi. Juru bicara pasukan Houthi mengatakan bahwa serangan terhadap Israel akan terus berlanjut sampai “agresi Israel” berhenti.
Serangan pada Minggu (3/12/2023) juga terjadi hanya sehari setelah pesawat dari Eisenhower Carrier Strike Group mencegat kendaraan udara tak berawak Iran yang beroperasi “dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional” di Teluk Persia.
Meskipun serangan terus terjadi termasuk serangan rutin terhadap AS dan pasukan koalisi di Irak dan Suriah, namun para pejabat AS tetap menyatakan bahwa mereka yakin konflik Israel-Hamas belum meluas ke wilayah tersebut.
“Kami sebagian besar melihat konflik antara Israel dan Hamas,” terang juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder pada pekan lalu.
“Itu tidak berarti bahwa Anda belum pernah melihat proksi Iran berupaya mengambil keuntungan untuk mencapai tujuan mereka sendiri,” lanjutnya.
(Susi Susanti)