JAKARTA - Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) merupakan faktor penting dalam sistem informasi untuk mendukung operasional keseharian pemerintahan.
SPBE hadir sebagai solusi untuk mempercepat dan juga mempermudah pelaksanaan, serta pelayanan publik bagi masyarakat di Indonesia dengan berbagai tantangan yang ada, seperti minimnya sumber daya manusia, infrastruktur, dan juga kondisi geografis di sejumlah kawasan di Indonesia.
BACA JUGA:
Dalam percepatan implementasi SPBE ini, pemerintah turut membangun Pusat Data Nasional (PDN) yang merupakan infrastruktur, pondasi dari SPBE, yang di mana nantinya tidak hanya melibatkan pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah.
Terkait hal tersebut, Plt. Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Aris Kurniawan mengatakan, perkembangan SPBE di Indonesia sebenarnya sudah cukup baik, meskipun masih banyak tantangan yang harus diperbaiki. Salah satu hasil dari perkembangan SPBE di Tanah Air adalah sudah terbentuknya Tim Koordinasi SPBE Nasional yang dikoordinatori oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
BACA JUGA:
Terlepas dari perkembangan itu, Aris menyebutkan tantangan terbesar untuk menerapkan SPBE di seluruh wilayah Indonesia adalah sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur.
"Kalau ngomongin birokrasi di pemerintahan, SDM-nya kurang dan sulit. Memang kita harus akui, untuk mendapatkan kualitas SDM yang bagus dengan rate penghargaan, kita ngomongin gaji atau honor setara dengan ASN itu yang relatif lebih kecil, bahkan gajinya enggak terlalu jauh beda dengan UMK misalnya, tentu akan susah," kata Aris Kurniawan dalam diskusi di Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Aris menambahkan, selain meningkatkan SDM yang sudah ada, pemerintah Indonesia juga harus bisa berakrobat, yaitu bagaimana caranya agar peraturan yang dibuat bisa dipatuhi oleh semua masyarakat dan pegawai pemerintah maupun daerah, untuk bisa mendapatkan SDM yang mendukung.