Israel Penerima Bantuan Terbesar AS Sejak Perang Dunia II, Capai Rp487 Triliun per Tahun

ISRAEL – Menurut Congressional Research Service, Israel adalah penerima kumulatif bantuan luar negeri Amerika Serikat (AS) terbesar sejak Perang Dunia II. AS rata-rata memberi Israel USD3 miliar (Rp47 triliun) bantuan militer per tahun, dan pemerintahan Presiden AS Joe Biden meminta tambahan USD10,6 miliar (Rp165 triliun) bantuan militer setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel.

Seperti diketahui, tank militer Israel meluncur di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 5 Desember, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas.

Serangan pertama yang dirujuk oleh Amnesty International terjadi sekitar pukul 20.30 waktu setempat pada 10 Oktober lalu, menghantam rumah keluarga al-Najjar dan membunuh 21 anggotanya, serta tiga tetangga mereka.

Bom tersebut kemungkinan besar memiliki berat sekitar 2.000 pon, berdasarkan jumlah kerusakan pada rumah dan bangunan di sekitarnya, klaim Amnesty. Tahun 2017 juga dicap pada pelat tersebut, foto-foto dari laporan menunjukkan, menunjukkan bahwa bom tersebut diproduksi pada tahun tersebut.

“JDAM adalah senjata udara-ke-permukaan berpemandu yang menggunakan hulu ledak BLU-109/MK 84 seberat 2.000 pon, BLU-110/MK 83 seberat 1.000 pon, atau hulu ledak BLU-111/MK 82 seberat 500 pon sebagai muatannya,” menurut Angkatan Udara AS.

Serangan kedua terjadi sekitar tengah hari pada 22 Oktober dan menghantam tiga rumah milik tiga saudara laki-laki keluarga Abu Mu’eileq. Secara total, 18 anggota keluarga Mu-eileq tewas, termasuk 12 anak-anak dan enam perempuan, serta satu tetangga mereka.

Bakir Abu Mu’eileq mengatakan kepada Amnesty bahwa dia kehilangan istri dan empat anaknya dalam serangan itu. Abu Mu’eileq – seorang spesialis telinga, hidung dan tenggorokan – mengatakan bahwa dia sedang bekerja di rumah sakit terdekat ketika serangan itu terjadi.