5 Kebohongan Benjamin Netanyahu

Salsabila Fitirah Puteri, Jurnalis
Kamis 07 Desember 2023 15:02 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: Reuters)
Share :

Pernyataannya mengenai transfer militer ke Ukraina

Pemimpin Israel kemudian melanjutkan pembicaraannya tentang konflik Rusia-Ukraina, menyebutkan bahwa AS telah mentransfer "sebagian besar" pasokan militer Israel ke Ukraina.

Faktanya, pasokan tersebut merupakan persenjataan AS yang disimpan di Israel untuk digunakan oleh pasukan AS jika diperlukan.

Klaim tentang Palestina

Netanyahu mengklaim bahwa dia akan memberikan otonomi kepada Palestina.

Namun, klaim ini dapat dianggap sebagai kebohongan ganda, mengingat pemerintahan mandiri telah termasuk dalam Perjanjian Oslo yang disepakati pada tahun 1993 oleh Yitzhak Rabin, pendahulu Netanyahu, dan pemimpin Palestina yang sudah meninggal, Yasser Arafat.

Sesuai dengan perjanjian tersebut, Palestina seharusnya sudah memiliki negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, serta hak dan kedaulatan nasional sepenuhnya, termasuk kebebasan bergerak dan bepergian.

Namun, kenyataannya, kondisi Palestina justru memburuk setelah Oslo.

Selain itu, konsep pemerintahan mandiri Palestina yang diusung Netanyahu memberikan Israel kekuatan "utama" dalam semua isu keamanan, yang pada prakteknya berarti adanya pendudukan berkelanjutan dengan kehadiran militer Israel yang besar seperti yang terjadi saat ini.

Sehingga, gagasan pemerintahan mandiri Palestina dapat dianggap sebagai slogan kosong karena Israel, di bawah kepemimpinan Netanyahu dan sebelumnya, belum memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan Oslo.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya