Pahami Perbedaan Yahudi Ortodox, Zionisme dan Zionis

Maria Regina Sekar Arum, Jurnalis
Jum'at 08 Desember 2023 19:07 WIB
Foto lawas yang menggambarkan awal awal Yahudi dan Israel. (Foto: thikvahfund)
Share :

MASIH banyak belum memahami perbedaaan antara Yahudi, zionis dan zionisme. Tidak sedikit yang masih mencampuradukkan dan menyamakan istilah tersebut setiap ada konflik Palestina dan Israel. 

Yahudi Ortodox merupakan agama dari orang-orang Yahudi yang menganut kepercayaan dan praktik tradisional. Sedangkan zionis bisa diartikan sebagai gerakan menciptakan kembali kehadiran Yahudi sebagai merdeka.

Mengutip Britannica, Yahudi Ulta-Otodox juga disebut juga sebagai Yudaisme Haredi. Mereka adalah aliran yang mencakup beberapa kelompok Yahudi Ortodox yang secara terus menerus menjalankan hukum agama Yahudi.

Mereka juga memisahkan diri dari masyarakat non-Yahudi serta dari orang Yahudi yang tidak mengikuti hukum agama mereka. Sehingga, mereka digambarkan sebagai “isolasionis”, lingkungan. Yahudi Ulta-Ortodox umumnya hanya terdiri dari keluarga Yahudi Haredi.

Komunitas tersebut sangat berorientasi pada keluarga dengan angka kelahiran yang tinggi dan hampir tidak adanya pernikahan beda agama serta mereka memiliki pertemuan dan sekolah sendiri. Berbeda dengan kelompok Ortodox, kelompok Ultra-Ortodox terus menolak Zionisme yang setidaknya secara prinsip sebagai penghujatan.

Yahudi Ortodox telah menolak tekanan modern untuk mengubah ketaatannya. Mereka berpegang teguh pada praktik-praktik seperti ibadah sehari-hari, hukum makanan (kashruth), doa dan upacara tradisional, studi Taurat secara teratur dan intensif, dan pemisahan pria dan wanita di pertemuan.

Semua kelompok Yahudi Ortodoks, baik Moderat maupun Reformasi menganggap diri mereka dan salinannya sebagai Penganut agama Yahudi. Namun, fakta ini tidak menghalangi para guru Ortodox untuk menantang pernikahan, perceraian, dan perpindahan agama non-Ortodox tertentu dengan alasan tersebut melanggar ketentuan hukum Yahudi.

Sementara zionisme adalah gerakan nasionalisme Yahudi yang bertujuan menciptakan dan mendukung negara nasional Yahudi di Palestina. Meskipun Zionisme berasal dari Eropa Timur dan Tengah pada akhir abad ke-19, Zionisme dalam banyak hal merupakan kelanjutan dari keterikatan kuno Yahudi dan agama Yahudi pada wilayah bersejarah Palestina.

Setelah pecahnya Perang Dunia I, Zionisme kembali menegaskan dirinya dan kepemimpinannya diserahkan kepada orang-orang Yahudi Rusia yang tinggal di Inggris. Dua Zionist tersebut, Chaim Weizmann dan Nahum Sokolow berperan penting dalam memperoleh Deklarasi Balfour dari Inggris pada 12 November 1917.

Deklarasi tersebut beriisi janji dukungan Inggris untuk pembentukan rumah nasional Yahudi di Palestina. Deklarasi tersebut termasuk dalam mandat Liga Bangsa-Bangsa Inggris atas Palestina pada 1922. Pada tahun berikutnya, zionis membangun pemukiman Yahudi di perkotaan dan pedesaan di Palestina.

Mereka menyempurnakan organisasi otonom dan memperkuat kehidupan budaya Yahudi dan pendidikan Ibrani. Dengan harapan menjaga perdamaian antara orang Yahudi dan Arab Palestina serta mempertahankan dukungan Arab terhadap Jerman dan Italia pada Perang Dunia II, Inggris memberlakukan pembatasan imigrasi Yahudi pada tahun 1939.

Pembatasan baru ini ditentang keras oleh kelompok bawah tanah Zionist seperti Stern Gang dan Irgun. Zvai Leumi, yang melakukan tindakan terorisme dan pembunuhan terhadap Inggris dan mengatur imigrasi ilegal Yahudi ke Palestina.

Yahudi Ortodox sudah ada dibandingkan Israel. Meski Israel menjadi negara dengan penganut Yahudi Ortodox terbanyak. Tapi, tidak orang Israel merupakan pemeluk Yahudi Ortodox.

Sedangkan zionis bisa diartikan sebagai gerakan menciptakan kembali kehadiran Yahudi sebagai merdeka. Zionis berasal dari kata “Zion” yang merupakan istilah Ibrani dan mengacu pada Yerusalem.

Yahudi Ortodox merupakan sebuah aliran agama yang sudah ada di dunia sejak lama. Dan zionis adalah kelompok yang berjuang menciptakan sebuah negara Yahudi Ortodox yang merdeka.

Keseluruhan umat Yahudi Ortdox tidak tinggal di Israel. Namun tidak semua penduduk Israel beragama Yahudi Ortodox, karena ada juga warga Israel yang menganut agama lainnya.

Terakhir, tidak semua orang Yahudi Ortodox di Israel ingin menjadi pejuang untuk menaklukan lebih banyak wilayah di Palestina.

(Maruf El Rumi)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya