Berlanjut pada masa awal kemerdekaan, seorang mujahidin Rohingya melakukan perlawanan terhadap pemerintah Myanmar. Hal ini dilakukan agar wilayah yang banyak dihuni oleh penduduk Rohingya di sekitar Semenanjung Mayu di Negara Bagian Rakhine mendapat otonomi atau memisahkan diri dan bisa dianeksasi oleh Bangladesh.
Namun, memasuki akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an banyak pejuang yang menyerah kepada pasukan pemerintah. Lalu pada 1970-an gerakan separatis Rohingya mulai muncul dari sisa-sisa mujahidin. Puncak pertempuran tersebut adalah saat Burma melancarkan operasi militer besar-besaran pada 1978 untuk mengusir etnis Rohingya yang disebut sebagai orang asing.
Demikian pembahasan mengenai kenapa Rohingya disebut kaum separatis di Myanmar.
(Hafid Fuad)