Kisah Gus Dur yang Ternyata Keturunan Jaka Tingkir, Penguasa Kerajaan Pajang

Arief Setyadi , Jurnalis
Minggu 10 Desember 2023 06:04 WIB
Gus Dur (Foto: Ist)
Share :

JAKARTA - Sejatinya tanggal lahir KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur masih menjadi misteri, namun yang umum dirayakan adalah 7 September. Sejak kecil, kepribadian Gus Dur merupakan sosok yang kontroversial.

Berdasarkan riset beberapa pihak, ternyata putra KH A Wahid Hasyim ini memiliki akar keturunan di Sumenep. Faktanya diungkap langsung oleh Gus Dur saat berkunjung ke Sumenep pada 2003, sebagaimana menukil dari laman Jatim.nu.or.id.

Ketika memberikan ceramah di Masjid Agung Sumenep dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Gus Dur menceritakan bahwa nenek buyutnya berasal dari Sumenep dan hidup sekitar 500 tahun yang lalu.

Gus Dur tak tahu nama aslinya, ia hanya ingat gelarnya, yakni Kanjeng Ratu Putri. Walaupun tak tahu nama aslinya, namun tempat pemakamannya terletak di Asta Tinggi, suatu kompleks pemakaman para raja di Keraton Sumenep.

Kanjeng Ratu Putri memiliki seorang anak yang bernama Hadiwijaya, yang kemudian menjadi Sultan Kerajaan Pajang pertama dengan nama Jaka Tingkir. Jaka Tingkir memiliki anak yang bernama Raden Benawa, dan inilah silsilah yang menghubungkan Gus Dur sebagai keturunan ke-12.

Dalam kisahnya, Gus Dur menjelaskan bahwa Jaka Tingkir pernah berselisih dengan anak angkatnya, Raden Sutawijaya, yang memimpin Mataram. Setelah mengalami kekalahan dalam pertempuran, Jaka Tingkir melarikan diri ke Sumenep untuk meminta ilmu kanuragan kepada ibunya, Kanjeng Ratu Putri.

Sang ibu mengajarkan 40 ilmu kanuragan untuk memastikan agar Jaka Tingkir menjadi pribadi yang tangguh. Namun, gurunya kemudian melarang Jaka Tingkir untuk merebut kembali takhta Pajang dan menyarankannya untuk menetap di Pringgoboyo, mendirikan pesantren, dan mendidik masyarakat.

Jaka Tingkir akhirnya mengikuti saran gurunya, menetap di Pringgoboyo, dan kabarnya menghabiskan sisa hidupnya di sana. Mengenai tempat pemakamannya, masih ada klaim yang berbeda pendapat, sebagian meyakini bahwa ia dimakamkan di Sragen, sementara yang lain percaya bahwa makamnya berada di Lamongan.

Gus Dur sendiri kerap melakukan kunjungan ke petilasan Jaka Tingkir di Pringgoboyo. Bahkan, 10 hari sebelum dilantik sebagai Presiden ke RI, Gus Dur masih melakukan ziarah ke tempat tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyangnya.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya