Rekaman Ungkap Tank Israel Tembaki Rumah Tempat Sandera Ditahan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 21 Desember 2023 08:18 WIB
Foto: Reuters.
Share :

YERUSALEM Tank Israel menyerang rumah dimana pejuang Hamas menyandera warga Israel selama serangan 7 Oktober, menurut rekaman yang dirilis stasiun televisi Channel 12. Insiden yang belum dikonfirmasi oleh tentara Israel ini menjadi kontroversi terbaru terkait penanganan militer zionis terhadap serangan mendadak Hamas tersebut.

“Sebuah tank yang tiba di Kibbutz Be'eri beberapa jam setelah pembantaian dimulai pada 7 Oktober menembakkan peluru ke arah rumah Pasi Cohen, tempat teroris Hamas dibarikade dengan warga Arab-Israel,” kata laporan dari Haaretz, berdasarkan rekaman video tersebut.

Video tersebut direkam dari helikopter polisi yang dipanggil ke daerah tersebut selama serangan, menurut Channel 12.

Helikopter tersebut, kata Haaretz, juga mendokumentasikan bahwa banyak pasukan berkumpul di luar gerbang utama kibbutz dan tidak masuk, meskipun banyak waktu telah berlalu sejak awal serangan pimpinan Hamas.

Salah satu warga mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa sekira pukul 18.10 malam itu, mereka melihat "ratusan tentara, puluhan kendaraan Polisi Perbatasan, dan lainnya, dan tentara tersebut berkisar dari prajurit hingga petugas. Secara pribadi, saya mendekati setiap petugas yang saya lihat, bahkan mereka yang berpangkat sersan mayor, dan menanyakan siapa yang memegang komando.

"Tidak ada yang tahu. Tampaknya terjadi kekacauan komando total," kata warga tersebut sebagaimana dilansir dari Middle East Eye.

“Saya mengatakan kepada mereka bahwa di dalam, banyak keluarga yang bertempur dan dibantai, dan mereka harus masuk, namun tidak ada orang yang bisa diajak bicara. Ini adalah waktu dan jam ketika kami perlu membanjiri kibbutz dengan tentara, dan sangat sedikit pasukan yang masuk. Kami berjuang sepanjang hari sendirian."

Yair Avital, anggota pasukan siaga di kibbutz, menambahkan bahwa "500 tentara berdiri di luar, dan tidak ada yang mengambil alih. Orang-orang di sini kehilangan darah setiap menit. Tentara yang berada di luar berdiri dan tidak mengerti apa yang terjadi di sini. "

Yasmin Porat, seorang warga negara Israel yang melarikan diri dari gurun pasir ketika puluhan orang tewas dalam serangan di sebuah festival, mengatakan bahwa dia ditahan di rumah tersebut bersama penduduk Arab-Israel dan berhasil melepaskan diri dari rumah tersebut.

Dia mengatakan bahwa dia telah mendekati salah satu tentara dan bertanya apakah peluru tersebut akan membahayakan penduduk Arab-Israel lainnya, dan tentara tersebut menjawab, "Kami hanya melakukannya dari samping untuk merobohkan tembok."

Porat telah memberikan kesaksiannya tentang kejadian tersebut dalam sebuah wawancara dengan saluran radio Israel dalam bahasa Ibrani dua bulan lalu. Dia mengatakan pada saat itu bahwa tujuan para pejuang Palestina yang menahannya dan selusin tawanan lainnya “adalah untuk menculik kami ke Gaza. Bukan untuk membunuh kami.”

Hadas Dagan, salah satu warga Palestina Israel yang ditahan di rumah tersebut, mengatakan kepada Haaretz bahwa dia terluka oleh pecahan peluru.

Tentara Israel mengatakan awal pekan ini bahwa mereka membunuh tiga sandera Israel di lingkungan Shujaiya di Gaza utara pada Jumat, (14/12/2023) setelah salah mengira mereka sebagai “ancaman”.

Haaretz melaporkan bahwa para sandera ditembak, meski mengibarkan bendera putih, setelah berhasil melarikan diri dari penculiknya.

Juru bicara militer mengatakan Israel sedang “meninjau” insiden tersebut.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya