Dia mengatakan bahwa dia telah mendekati salah satu tentara dan bertanya apakah peluru tersebut akan membahayakan penduduk Arab-Israel lainnya, dan tentara tersebut menjawab, "Kami hanya melakukannya dari samping untuk merobohkan tembok."
Porat telah memberikan kesaksiannya tentang kejadian tersebut dalam sebuah wawancara dengan saluran radio Israel dalam bahasa Ibrani dua bulan lalu. Dia mengatakan pada saat itu bahwa tujuan para pejuang Palestina yang menahannya dan selusin tawanan lainnya “adalah untuk menculik kami ke Gaza. Bukan untuk membunuh kami.”
Hadas Dagan, salah satu warga Palestina Israel yang ditahan di rumah tersebut, mengatakan kepada Haaretz bahwa dia terluka oleh pecahan peluru.
Tentara Israel mengatakan awal pekan ini bahwa mereka membunuh tiga sandera Israel di lingkungan Shujaiya di Gaza utara pada Jumat, (14/12/2023) setelah salah mengira mereka sebagai “ancaman”.
Haaretz melaporkan bahwa para sandera ditembak, meski mengibarkan bendera putih, setelah berhasil melarikan diri dari penculiknya.
Juru bicara militer mengatakan Israel sedang “meninjau” insiden tersebut.
(Rahman Asmardika)